
Hadir dengan ukuran ringkas, Honda Brio jadi solusi bagi yang ingin memiliki kendaraan roda empat dengan harga relatif terjangkau. Oleh karena itu, Brio cocok untuk mobilitas harian, terutama anak muda yang ingin mencari mobil dengan perawatan dengan harga bersahabat.
Oleh karena itu, sebelum memutuskan membeli unit Honda Brio, penting bagi konsumen untuk mengetahui bagaimana suka dan duka dari pemilik mobil selama menggunakan Citycar dari Honda tersebut.
Misalnya seperti Tubagus Ahmad Mauludy yang sudah menggunakan Honda Brio Tipe E sejak 2013. Honda Brio Tipe E merupakan varian Brio yang memiliki peningkatan fitur dibandingkan tipe S.
"Sudah lebih hampir 10 tahun pakai mobil ini, karna menurut saya produk Honda Brio sangat cocok di perkotaan. Diameter mobil yang cukup ramping siap menerobos jalan yang ramai, apa lagi mobil ini sangat tangguh di semua medan jalanan khusus nya di kota Bogor," kata Lulu kepada Kompas.com, Rabu (22/10/2025).
Pria yang akrab disapa Lulu itu menceritakan, mobil ini dipakai untuk bekerja dan menemani hobinya untuk traveling ke beberapa tempat berbeda. Maka dari itu terkait bujet konsumsi BBM, mobil tersebut tergantung jarak tempuh mobil tersebut berpergian.
Namun dirinya memastikan bila mobil tersebut sangatlah irit. Mengingat banyak faktor yang memengaruhi masalah konsumsi bahan bakar.
Mulai kondisi jalan, jarak tempuh, gaya berkendara, bahan bakar yang digunakan, kondisi kendaraan, beban barang yang dibawa di kabin, dan sebagainya.
"Konsumsi BBM tidak tentu, tergantung jarak. Tapi kurang lebih satu jutaan perbulan (jika tidak pergi traveling)," katanya.
Lulu juga mengatakan, dirinya sangat menyukai desain Brio lantaran tidak ringkih. Hanya saja bagian bawahnya agak ceper, sehingga saat ada lubang atau polisi tidur harus sangat ekstra hati-hati. Sebab bila tidak hati-hati akan mengganggu mesin transmisi.
Honda Brio lawas banyak diburu masyarakat.
Secara keseluruhan, menurutnya mobilnya tergolong tangguh sehinga hingga saat ini belum ada kerusakan yang parah dan merogoh kocek dalam untuk perbaikan.
"Sejauh ini untuk biaya perawatan juga cukup terjangkau. Untuk ganti oli rutin itu kisaran Rp 600.000 di bengkel umum. Paling saya pernah ganti karet-karet mesinnya saja. Perfoma kaki-kaki mobil hingga saat ini juga masih aman belum berubah," katanya.
Selama 12 tahun pemakaian, kini yang mengalami masalah justu pada tombol AC. Meski hembusan angin dari AC masih berjalan dengan baik, namun tombolnya harus diganjal. Sebab tombol AC nya kerap mati sendiri setelah dihidupkan.
Honda Brio lawas berganti muka menjadi Brio RS
"Meski mobil ini kecil, posisi kursi pengemudi tetap nyaman dengan postur tubuh saya dengan tinggi sekitar 170 cm tetap pas, tidak terlalu sempit. Bahkan tetap nyaman dipakai berkendara jauh, misalnya ke Cianjur atau Pelabuhan Ratu," katanya.
Terkait fitur, Lulu mengatakan tidak lapisan jok kursinya saja lantaran menggunakan lapisan kain fabric. Sebab menurutnya jadi sulit dibersihkan.
"Lapisan joknya masih bahan kain, jadi repot kalau dibersihkan. Tapi tetap nyaman. Terkait pajak, karena mobil ini terdaftar di Kota Bogor, setiap tahunnya kira-kira bayar Rp 1,3 jutaan," katanya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Source: Cerita Lulu 12 Tahun Pakai Honda Brio Tipe E