Biaya Perbaikan Mobil Terendam Banjir di Jakarta

Musim hujan deras yang terjadi beberapa hari terakhir membuat sejumlah wilayah di Jakarta dan sekitarnya terendam banjir.
Bagi pemilik kendaraan, kondisi ini bisa menjadi mimpi buruk, terutama bila mobil terendam hingga menimbulkan kerusakan parah di berbagai komponen.
Menurut Lung Lung, pemilik Dokter Mobil, biaya perbaikan mobil akibat banjir sangat bervariasi, tergantung pada seberapa parah kondisi kendaraan saat terendam. “Kalau mobilnya dalam keadaan mati waktu kebanjiran, mungkin biayanya bisa sampai Rp 30 juta sampai Rp 50 juta,” kata Lung Lung kepada Kompas.com, Selasa (8/7/2025).
Namun, jika mobil dalam kondisi menyala saat terendam, risikonya jauh lebih besar.
Salah satu dampak paling serius adalah terjadinya water hammer, yaitu kondisi ketika air masuk ke ruang bakar mesin melalui saluran udara saat mesin aktif. “Kalau water hammer, bisa rusak parah. Blok mesin harus ganti, piston dan komponen internal lainnya ikut rusak. Itu bisa tembus lebih dari Rp 70 juta,” ujarnya.
Selain kerusakan mesin, Lung Lung menjelaskan bahwa banjir juga bisa merusak hampir seluruh sistem elektronik dan interior mobil.
Ilustrasi servis mobil
Potensi kerusakan bisa mencakup:
- Seluruh modul elektronik (ECU, TCM)
- Sensor-sensor penting
- Head unit dan speaker
- Motor power window dan central lock
- Sistem airbag
- Karpet dasar, busa jok, dan plafon
“Kalau sudah parah, semua modul, sensor, audio, sampai interior bisa kena. Total biaya perbaikan bisa sangat besar,” kata Lung Lung.
Ia mengimbau agar pemilik mobil tidak memaksakan kendaraan menerjang genangan jika kedalaman air tidak bisa dipastikan.
Jika mobil telanjur terendam, jangan langsung menyalakan mesin.
“Sebaiknya langsung hubungi derek dan bawa ke bengkel untuk pengecekan menyeluruh. Jangan langsung starter, karena bisa memperparah kerusakan,” ujarnya.
Lung Lung juga mengingatkan pentingnya memiliki asuransi kendaraan yang mencakup perlindungan banjir, sebagai bentuk antisipasi atas risiko-risiko seperti ini.