Banjir di Bali: Begini Cara Menangani Mobil yang Sudah Terendam

Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Bali dalam beberapa hari terakhir tak hanya melumpuhkan aktivitas masyarakat, tapi juga membuat banyak kendaraan terendam air.
Kondisi ini berpotensi menimbulkan kerusakan serius pada mobil jika tidak segera ditangani dengan langkah yang tepat.
Menurut Lung Lung, pemilik Dokter Mobil, ada beberapa hal penting yang harus dilakukan pemilik kendaraan begitu mobil terendam banjir.
“Hal pertama jangan langsung mencoba menyalakan mesin. Itu justru bisa memperparah kerusakan karena air bisa tersedot masuk ke ruang bakar,” kata Lung Lung kepada Kompas.com, Kamis (11/9/2025).
Ia menjelaskan, langkah awal yang paling aman adalah segera melepas aki untuk memutus aliran listrik di dalam mobil. Hal ini mencegah terjadinya korsleting yang bisa merusak komponen kelistrikan.
Ilustrasi mobil terendam banjir.
Selain itu, pemilik juga disarankan untuk menguras oli mesin dan transmisi. Jika air bercampur dengan oli, pelumasan akan terganggu dan bisa menimbulkan kerusakan permanen pada komponen mesin.
“Interior juga jangan diabaikan. Jok, karpet, dan plafon yang basah harus segera dikeringkan supaya tidak menimbulkan jamur dan bau apek,” kata Lung Lung.
Menurutnya, pemilik mobil sebaiknya segera membawa kendaraan ke bengkel untuk pemeriksaan menyeluruh. Pasalnya, kerusakan akibat terendam banjir tidak selalu terlihat langsung, melainkan bisa muncul beberapa minggu setelah kejadian.
“Kalau ditangani cepat, biaya perbaikan bisa ditekan. Tapi kalau telat, biaya bisa membengkak sampai puluhan juta rupiah,” ujarnya.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com.