Alasan Mobil Tranmsisi Manual Masih Jadi Pilihan di Era Modern

Teknologi pada mobil modern mengalami perkembangan cukup pesat, termasuk pada sektor transmisinya. Saat ini ada banyak jenis transmisi seperti dual clutch transmission (DCT), continuously variable transmission (CVT), automatic transmission (AT) dan sebagainya.
Di tengah perkembangan teknologi tersebut, faktanya mobil dengan transmisi manual masih banyak diminati oleh konsumen. Alasannya karena lebih murah perawatannya, tidak mudah rewel dan kendali sepenuhnya ada di tangan pengemudi.
Penjelasan Mekanik
Arif Suasono Ariyadi, pemilik bengkel Kebat Motors Bintaro, Tangerang Selatan mengatakan, mobil manual tetap memiliki penggemar lantaran berkaitan dengan selera masing-masing pengguna.
“Alasan pastinya setiap konsumen punya preferensi masing-masing, meski teknologi mobil matik sudah banyak, bukan berarti mobil manual akan ditinggalkan, terlebih lagi itu menjadi kebutuhan,” ucap Arif kepada Kompas.com, Senin (11/8/2025).
Perawatan Murah
Sebenarnya, mobil manual tetap memiliki kelebihan di mata konsumen. Seperti sensasi berkendara yang lebih hidup, kendali sepenuhnya ada di pengemudi, biaya perawatan lebih murah dan sebagainya.
“Dari segi perawatan memang transmisi manual bisa dibilang lebih bandel, karena komponennya lebih kokoh dan berupa logam, sementara mobil matik banyak dijumpai kelompok kopling yang tipis dan mudah aus bila tidak dirawat dengan baik,” ucap Arif.
Penampakan parking pawl pada transmisi matik.
Bila pada transmisi manual membutuhkan oli sebagai pelumas antar roda gigi, oli pada transmisi matik juga berperan sebagai fluida atau pentransfer tenaga. Artinya, bila kualitas oli jelek dampaknya akan terasa langsung pada performa dan keawetan komponen.
“Misal oli kotor, atau panas berlebihan, yang terjadi tekanan oli akan terganggu, dampaknya kampas kopling menjadi selip dan membuatnya lebih cepat aus, ini tidak terjadi pada mobil manual,” ucap Arif.
Belum lagi pemakaian khusus seperti untuk beban berat, seperti jalan terjal atau pegunungan, off-road, muatan penuh dan sebagainya. Kondisi ini akan menguji ketahanan komponen, dan transmisi manual lebih unggul.
Ilustrasi ganti oli transmisi
“Transmisi manual jarang sekali mengalami overheating meski dipakai untuk beban berat, selama oli diganti rutin, kampas kopling diganti teratur, komponen gearbox bisa sangat awet hingga puluhan tahun tanpa overhaul,” ucap Arif.
Transmisi manual juga tidak dilengkapi komponen rumit seperti yang terdapat pada transmisi matik AT, CVT dan DCT. Hal ini tentu dapat mengurangi risiko kerusakan dan biaya perbaikan lebih mahal.
Sensasi
Selain itu, mobil manual juga menjadi kendaraan ideal bagi sebagian orang, khususnya bagi mereka yang senang mengemudi. Pasalnya, dengan transmisi manual kendali kendaraan sepenuhnya ada di tangan pengemudi.
“Sisi positifnya, konsumsi BBM bisa lebih irit bila pengemudi mahir mengoperasikannya, untuk akselerasi juga bisa lebih responsif karena menggunakan kopling kering,” ucap Arif.
Jadi, meski sudah banyak pilihan teknologi baru pada transmisi otomatis, mobil manual tetap digemari oleh para pecintanya, berkat pengalaman berkendara dan perawatannya yang lebih minim.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!