
PT Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah bergerak cepat terkait dugaan Pertamax tercampur Solar yang dikeluhkan warganet di sekitar Sleman, yang merujuk ke SPBU Gito Gati.
Meski sempat ditutup, kini SPBU terkait telah buka kembali sejak Senin (13/10/2025) setelah menjalani pemeriksaan secara menyeluruh. Kesimpulannya, tak ada kontaminan solar pada Pertamax seperti yang dikeluhkan.
Terlepas dari itu, Pertamina tak menampik bahwa banyak beredar berita tak benar di media sosial pada awal Oktober 2025. Tak hanya pada unggahan utama, namun di kolom komentar juga banyak yang mengeluh.
Area Manager Communication, Relations, dan CSR Jawa Bagian Tengah, PT Pertamina Patra Niaga, Taufiq Kurniawan mengatakan masyarakat jangan termakan berita yang beredar di media sosial, itu belum tentu benar.
“Bisa saja orang membuat berita bohong, mereka bekerja secara terstruktur, jika memang ada masalah dengan produk kami, seharusnya korban melaporkan, untuk diperiksa kronologinya, dan mereka akan mendapatkan ganti rugi bila memang terbukti,” ucap Taufiq kepada Kompas.com, Jumat (17/10/2025).
Taufiq mengatakan, sampai saat ini tak ada pihak korban yang melapor, sehingga pihaknya tak bisa meneliti secara objektif terkait BBM yang dimaksud.
Warna Pertamax yang diduga tercampur solar
“Kami sudah memeriksa kualitas Pertamax, tak ada kandungan solar, SPBU di Gito Gati juga tak menjual produk Solar, tak ada korban melapor, jadi kami tak bisa berbuat banyak, artinya ada faktor eksternal,” ucap Taufiq.
Taufiq menegaskan, pihaknya bisa menindaklanjuti suatu kejadian bila ada pihak korban yang melapor ke SPBU, untuk menunjukkan keseriusannya bahwa laporannya itu benar.
“Begitu ramai di media sosial, Jumat 3 Oktober 2025 kami langsung memeriksa biar tak meresahkan masyarakat, karena meski tak ada laporan, kami bertanggungjawab memastikan kualitas, hasilnya negatif tak ada kandungan solar,” ucap Taufiq.
Warna Pertamax murni biru, sementara yang terduga tercampur solar kehijaun.
Menurut Taufiq, pihak SPBU juga sebenarnya dirugikan bila ternyata tuduhan tersebut tidak benar, karena selama proses pemeriksaan SPBU harus ditutup.
“Setelah terbukti aman, Senin mereka (SPBU Gito Gati) sudah mulai jualan,” ucap Taufiq.
Bila konsumen merasa ada yang tidak beres dengan produk Pertamina, maka jalan yang paling tepat adalah dengan datang ke SPBU untuk menyampaikan kebenarannya. Dengan demikian bisa dikonfirmasi lebih detail kejadiannya.
Sebagai catatan tambahan, Taufiq mengatakan, sampai saat ini di area Jogja tak ada aduan serupa terkait Pertamax campur solar ke Pertamina. Sehingga, pihaknya tak bisa berbuat banyak selain menyampaikan temuan dari internal.
“Kami juga punya kanal Pertamina Call Centre 135, sebagai kanal aduan di situ, bila tak ada laporan kami tidak bisa membuktikan kebenarannya,” ucap Taufiq.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Source: Tidak Ditemukan Campuran Solar di Pertamax SPBU Gito Gati Sleman