Mobil Eropa Kurang Cocok Pakai Bi-LED, Ini Penjelasan Teknisnya

Tak semua jenis lampu cocok untuk semua mobil, terutama mobil Eropa yang dikenal memiliki sistem kelistrikan lebih sensitif.

Fredy dari Adventure Accessories, toko spesialis lampu aftermarket di MGK Kemayoran, Jakarta, mengatakan mobil-mobil Eropa lebih cocok menggunakan lampu HID dibanding Bi-LED.

“Kalau untuk kekurangannya, lampu biled itu ukurannya memang besar. Untuk mobil-mobil seperti Mercedes-Benz, pemasangannya agak ribet. Tapi kalau pakai HID justru lebih enak, karena mobil Mercy itu punya spesifikasi watt tertentu,” ujar Fredy kepada Kompas.com, Senin (6/10/2025).

Lampu biled atau bi-function LED

Menurut Fredy, sistem kelistrikan mobil Eropa biasanya memiliki pengaturan watt yang ketat.

Jika watt lampu diganti atau dibesarkan, sistem akan mendeteksi adanya perbedaan arus listrik dan memunculkan indikator peringatan di dasbor.

“Kalau watt-nya dibesarkan, indikator di mobil bisa menyala, dan bisa memicu masalah kelistrikan lainnya,” kata Fredy.

Ia menambahkan, fenomena ini tidak hanya terjadi pada Mercedes-Benz, tetapi juga pada mobil Eropa lain.

Lampu HID buat mobil

“Bukan cuma Mercedes saja, tapi mobil-mobil Eropa lain seperti BMW dan Mini Cooper juga sama. Makanya, mobil-mobil Eropa itu lebih cocok pakai HID, bukan Bi-LED," kata Fredy.

"Karena watt-nya sudah diatur di angka 35W, jadi harus sama. Kalau dinaikkan, indikatornya menyala. Diturunkan pun indikatornya tetap menyala,” jelasnya.

Berbeda dengan mobil Jepang, SUV seperti Toyota atau Mitsubishi justru lebih fleksibel dalam penggunaan lampu Bi-LED.

Fredy mengatakan. sistem kelistrikan mobil Jepang tidak seketat mobil Eropa sehingga pemasangannya relatif mudah tanpa menimbulkan error pada indikator.