Langkah ini menjadi bagian dari strategi kebangkitan Hyundai di Negeri Tirai Bambu, setelah sebelumnya sempat terdesak oleh dominasi merek lokal seperti BYD dan Geely yang kini menguasai pasar kendaraan listrik.
Dengan harga tersebut, EO ditempatkan di segmen menengah yang saat ini sangat kompetitif di Cina.
Dibangun di atas platform E-GMP (Electric Global Modular Platform) milik Hyundai, EO memiliki dimensi 4.615 mm panjang, 1.875 mm lebar, dan 1.698 mm tinggi, serta jarak sumbu roda 2.750 mm.
Ukurannya pas untuk SUV keluarga muda, dengan ruang kabin lega dan desain modern yang khas Hyundai.
Secara performa, EO mengusung motor listrik tunggal di bagian depan dengan tenaga maksimum 160 kW (setara 215 tenaga kuda) dan torsi puncak 310 Nm. Mobil ini menggunakan baterai LFP (Lithium Iron Phosphate) yang tersedia dalam dua kapasitas, yaitu 64,2 kWh dan 88,1 kWh.
Berdasarkan standar CLTC, jarak tempuhnya mencapai 540 km hingga 722 km dalam satu kali pengisian penuh.
Di pasar Cina, Hyundai EO akan bersaing langsung dengan dua SUV listrik populer, BYD Yuan Plus dan Geely Galaxy E5. Sebagai pembanding, BYD Yuan Plus dijual mulai dari 115.800 yuan (sekitar Rp252 juta), sementara Geely Galaxy E5 dipasarkan mulai 109.800 yuan sekitar Rp239 juta.
Dengan desain futuristik, teknologi global, dan harga yang tetap kompetitif, Hyundai EO menjadi senjata baru pabrikan asal Korea Selatan itu untuk kembali merebut hati konsumen Cina sekaligus memperkuat posisinya di kancah kendaraan listrik dunia.
Source: Mobil Baru Hyundai Sudah Bisa Dipesan, Harga Rp200 Jutaan
