Maung Garuda, Mobil Dinas Andalan Prabowo Hasil Buatan Pindad

Presiden Prabowo Subianto menegaskan tekad menghadirkan mobil buatan Indonesia dalam tiga tahun ke depan, sekaligus memerintahkan menteri menggunakan Maung produksi PT Pindad (Persero).

Pernyataan tersebut disampaikan dalam Sidang Kabinet Satu Tahun Pemerintahan Prabowo–Gibran di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/10/2025) dan ditayangkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden.

“Belum merupakan prestasi, tapi sudah kita mulai rintis. Kita akan punya mobil buatan Indonesia dalam tiga tahun yang akan datang,” ujar Prabowo.

Kendaraan Maung MV3 Garuda Limousine yang digunakan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka saat menghadiri sidang tahunan MPR-RI, di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2025).

"Sebentar lagi saudara-saudara harus pakai Maung semua. Saya enggak mau tahu," kelakar Prabowo.

mobil bagus pakai kalau libur saja. Ya pada saat saya enggak panggil, kau bolehlah kau pakai mobil itu," lanjut dia sambil tertawa.

Instruksi itu menjadi sinyal kuat bahwa kendaraan buatan dalam negeri kini tidak lagi sebatas simbol, melainkan mulai mendapatkan tempat di jajaran pejabat tinggi negara.

Dari kendaraan taktis menjadi simbol nasional

Cikal bakal Pindad Maung berawal pada 2018 dari gagasan Komandan Pusat Persenjataan Infanteri (Danpussenif) Surawahadi, yang kemudian dikembangkan bersama PT Pindad dan PT MSA. Saat itu, kendaraan ini belum bernama Maung, melainkan “Bima”.

Pada 2019, PT MSA memimpin pengembangan lanjutan hingga menghasilkan prototipe yang kemudian diserahkan kembali ke Pindad tepat sebelum diuji langsung oleh Prabowo ketika masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan.

Setelah serangkaian pembahasan, diputuskan bahwa produksi dan pengembangan Maung sepenuhnya ditangani Pindad, dengan fokus awal pada kendaraan taktis 4x4 untuk mendukung mobilitas militer di berbagai medan.

Namun seiring waktu, Maung berkembang menjadi kendaraan multifungsi. Salah satu varian terbaru ialah Maung Garuda Limousine yang kerap digunakan Prabowo untuk keperluan kenegaraan sejak dilantik sebagai Presiden RI ke-8 pada 20 Oktober 2024.

Varian ini merupakan penyempurnaan dari Maung Vehicle Generasi 3 (MV3) dengan tampilan lebih elegan, kabin berfitur tinggi, serta sistem perlindungan khusus untuk kebutuhan VIP.

“Targetnya Februari–Maret 2025 kita mulai produksi, dan April–Mei 2025 sudah bisa dikirim ke pejabat seperti menteri, kepala badan, hingga gubernur,” ujar Direktur Utama PT Pindad, Sigit P. Santosa dalam keterangan tertulis beberapa waktu lalu.

Interior Maung Garuda Limousine

Proses pengembangan penuh di dalam negeri

Lebih jauh Sigit menjelaskan bahwa dalam pengembangan MV3 pihaknya mengerjakan seluruh tahapan di dalam negeri, mulai dari desain, pengujian, validasi, hingga produksi massal.

“Belum ada pabrikan di Indonesia yang melakukan pengembangan penuh mulai dari desain, validasi, sertifikasi, hingga produksi massal. Maka dari itu, PT Pindad harus hadir untuk membangun ekosistem yang lengkap dalam mendukung industri otomotif nasional,” ujar dia.

Ia menjelaskan, tim rekayasa Pindad merancang Maung dengan menonjolkan konten kearifan lokal, mulai dari desain, requirement teknis, hingga tahapan uji dan evaluasi.

Rancangan kendaraan dilakukan oleh tim rekayasa Pindad yang memasukkan unsur kearifan lokal ke dalam desain dan spesifikasi teknis.

Prosesnya mencakup penyusunan kebutuhan sistem (System Requirement Specification), uji kinerja, hingga rencana evaluasi menyeluruh sebelum diproduksi.

Presiden Prabowo Subianto (kiri) dan Presiden Perancis Emmanuel Macron berdiri di atas mobil Maung Tangguh saat memeriksa pasukan di Akademi Militer (Akmil), Magelang, Jawa Tengah, Kamis (29/5/2025).

Sigit menambahkan, pengembangan tidak hanya dilakukan di Pindad, tetapi juga melibatkan ratusan pemasok lokal di berbagai daerah.

Komponen buatan dalam negeri diutamakan, sedangkan bagian yang belum tersedia seperti mesin dan transmisi diperoleh melalui kerja sama dengan mitra global.

“Hal seperti ini lumrah dalam industri otomotif dunia. Semua berproses, dan kita bangun kemampuan nasional tahap demi tahap,” tuturnya.

Setelah proses desain rampung, tahap berikutnya adalah pembuatan tools and dies untuk memproduksi komponen utama seperti bodi samping, pintu, dan kap mesin. Proses dilanjutkan dengan perakitan, pengecatan, dan penyelesaian akhir di area trimming.

Paus Fransiskus menyapa ribuan umat Katolik di Stadion Madya, Gelora Bung Karno, Kamis (5/9/2024), dengan melakukan satu putaran mengelilingi stadion menggunakan mobil Maung Pindad beratap terbuka.

Dari Pope Mobile hingga versi elektrik

Keberhasilan Maung Garuda juga membuka jalan bagi pengembangan model lain dengan fungsi lebih luas. Salah satunya MV3 Pope Mobile, kendaraan yang digunakan Paus Fransiskus saat berkunjung ke Indonesia pada 2024.

Tak berhenti di sana, Pindad juga sedang menyiapkan prototype Maung elektrik, yang disebut telah diuji langsung oleh Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin.

Siap diproduksi massal

Pindad kini memasuki tahap akhir penyempurnaan desain (design freeze) sebelum produksi massal dimulai.

Kepala Staf Kepresidenan AM Putranto menyebut tingkat kandungan lokal Maung telah mencapai 70 persen, sementara sisanya berasal dari Korea Selatan untuk mesin dan rangka dasar.

Penampakan kendaraan Presiden RI Prabowo Subianto usai dilantik di Gedung MPR/DPR RI, Jakarta, Minggu (20/10/2024).

“Itu mobil luar biasa. TKDN 70 persen, sisanya hanya untuk komponen inti,” katanya.

Pemerintah pun menyiapkan program produksi 10.000 unit Maung, di mana setengahnya ditargetkan rampung dalam 100 hari kerja pertama.

Mobil ini lantas direncanakan jadi kendaraan dinas menteri dan pejabat eselon I, menggantikan mobil-mobil impor seperti Toyota Crown.