16/09/2025 · 2 jam yang lalu

Kesalahan Pengemudi di Turunan Bisa Sebabkan Rem Blong, Ini Penjelasannya

kecelakaan, rem blong, kecelakaan bus, Bus rem blong, kecelakaan bus rs bina sehat, Kesalahan Pengemudi di Turunan Bisa Sebabkan Rem Blong, Ini Penjelasannya

Kecelakaan bus akibat rem blong masih kerap terjadi di berbagai daerah. Paling baru menimpa bus pariwisata yang mengangkut rombongan wisatawan dari RS Bina Sehat Jember di Jalan Raya Sukapura, Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Minggu (14/9/2025).

Berdasarkan penurutan sopir bus, dirinya mengaku sudah merasakan ada masalah pada sistem rem sejak berada di wilayah Jatian, Desa Boto. Ia bahkan sempat memperingatkan kondektur bus, Melo, untuk berpindah ke belakang karena rem sudah tidak berfungsi.

Kecelakaan yang disebabkan oleh rem blong tidak serta merta disebabkan karena adanya komponen rem yang rusak, melainkan juga berkaitan dengan cara pengemudi mengendalikan kendaraan di medan tertentu, khususnya jalan menurun.

Senior Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Ahmad Wildan, menjelaskan bagaimana fenomena rem blong bisa terjadi. Menurutnya, banyak kecelakaan bermula dari kesalahan teknis pengemudi saat memasuki jalan menurun.

“Pertama, pengemudi tidak memahami fenomena di jalan menurun, sehingga saat memasuki jalan menurun menggunakan gigi tinggi,” kata Wildan dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Selasa (16/9/2025).

kecelakaan, rem blong, kecelakaan bus, Bus rem blong, kecelakaan bus rs bina sehat, Kesalahan Pengemudi di Turunan Bisa Sebabkan Rem Blong, Ini Penjelasannya

Warga melihat kondisi Bus ALS (Antar Lintas Sumatera) yang hancur akibat kecelakaan di Padang Panjang, Sumatera Barat, Selasa (6/5/2025). Berdasarkan data kepolisian, kecelakaan yang diduga terjadi akibat rem blong itu menyebabkan 23 penumpang luka-luka dan 12 meninggal dunia. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/bar

Dengan posisi gigi tinggi, kemampuan mesin untuk menahan gaya dorong gravitasi menjadi sangat kecil. Akibatnya, laju kendaraan bertambah cepat dan pengemudi cenderung hanya mengandalkan rem pedal untuk mengurangi kecepatan.

Padahal, penggunaan rem pedal di jalan menurun umumnya dilakukan secara panjang dan berulang kali. Hal ini berisiko besar menurunkan daya pengereman hingga akhirnya sistem rem benar-benar tidak berfungsi.

Ketika kondisi tersebut terjadi, banyak pengemudi berusaha memindahkan gigi ke posisi rendah. Namun, justru tindakan inilah yang berbahaya.

“Saat pengemudi akan memindahkan ke gigi rendah, otomatis akan menginjak kopling sehingga putaran roda tanpa penahan dari roda gigi, dan disaat itulah putaran roda menjadi maksimal sesuai dengan energy yang mendorongnya,” kata Wildan.

Pada titik itu, roda berputar maksimal dan kecepatan kendaraan melonjak drastis. Synchronizer pada sistem transmisi tidak mampu menahan perbedaan rasio putaran yang sangat besar, sehingga gigi akhirnya berada di posisi netral.

“Ketika gigi dalam posisi netral itulah, gaya dorong gravitasi bumi bekerja maksimal karena tidak ada lagi yang menahannya. Sehingga kita dapatkan kecelakaan rem blong, di mana truk atau bus bisa melaju hingga 100 kilometer per jam atau lebih,” kata Wildan.

Dengan kata lain, rem blong bukan semata-mata akibat kerusakan mekanis. Faktor kelalaian pengemudi dalam memahami teknik berkendara di jalan menurun juga menjadi penyebab penting yang perlu diwaspadai.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com.

Categories

Tags

© TopCarNews Network. All Rights Reserved. Designed by TopCarNews