Instalasi Rotator Tanpa Proteksi Bisa Sebabkan Korsleting dan Kebakaran

Instalasi rotator, strobo, dan perangkat lampu darurat lainnya pada mobil memang dapat menambah tampilan sekaligus mendukung fungsi tertentu, misalnya untuk kendaraan operasional atau keperluan khusus.

Namun, pemasangan yang tidak dilakukan dengan benar justru berpotensi menimbulkan masalah serius pada sistem kelistrikan kendaraan.

Tanpa perlindungan atau penguatan yang tepat pada kabel dan sekring, instalasi yang keliru dapat memicu hal korsleting hingga kebakaran.

Ilham, pemilik Sumber58 Spesialis Sirine Rotator Semarang mengatakan, pentingnya memperhatikan instalasi saat memasang lampu strobo agar tidak menimbulkan risiko pada sistem kelistrikan mobil.

Pemasangan lampu strobo oleh Ilham, pemilik Sumber58 Spesialis Sirine Rotator Semarang.

“Proteksi nya paling di penguatan kabel dan sekring aja, kalau korsleting dan kebakaran nggak bakal kejadian kalau masangnya bener,” ucapnya kepada Kompas.com, Minggu (21/9/2025).

Namun sebaliknya, jika pemasangan dilakukan sembarangan, lampu strobo justru bisa memicu korsleting dan merusak sistem kelistrikan mobil.

Selain itu, Ilham juga mengatakan, bahwa setiap jenis lampu pada kendaraan memiliki nama dan fungsi yang berbeda, meskipun masyarakat kerap menyebut semuanya sebagai rotator.

“Kalau strobo itu biasanya terpasang di grille, kap mesin, dashboard dalam, kaca belakang, atau yang kecil-kecil,” ucapnya.

Sementara yang dipasang di atas mobil disebut lightbar, dan perangkat yang menghasilkan bunyi dikenal sebagai sirine.

“Rotator sendiri sebetulnya istilah lama, karena dulu menggunakan bohlam halogen yang berputar, makanya disebut rotator atau rotary. Bahasa itu masih terbawa sampai sekarang,” ucapnya.

Pemasangan perangkat seperti strobo, lightbar, atau sirine harus dilakukan dengan proteksi yang tepat, terutama pada kabel dan sekring.

Tanpa perlindungan yang baik, instalasi yang keliru dapat memicu korsleting bahkan kebakaran pada sistem kelistrikan mobil.