
Dalam beberapa tahun terakhir, pemilik mobil mulai melirik bahan fabric yang umum digunakan untuk jok bus sebagai alternatif modifikasi interior.
Tekstur bahan ini yang tebal, warna mencolok, dan daya tahannya yang terkenal awet menarik minat banyak orang.
Namun, pertanyaan pentingnya adalah apakah bahan tersebut cocok diaplikasikan pada interior mobil pribadi.
Ilustrasi retrim jok fabric di Ferari Jok
Bahan Fabric Jok Bus
Stefaan Ardino, pemilik Java Seat, sebuah workshop spesialis interior mobil yang beroperasi sejak era 1980-an di Bekasi, Jawa Barat, menjelaskan bahwa bahan fabric untuk bus dirancang dengan kebutuhan spesifik.
“Kalau bahan fabrik bus itu memang diciptakan untuk perjalanan jarak jauh. Kenapa warnanya dibuat sangat colorful dan deep? Sebenarnya itu untuk menyamarkan debu. Karena bus kan terus berjalan, dan tidak mungkin berhenti hanya untuk dibersihkan satu jam sekali,” ungkapnya saat diwawancarai oleh Kompas.com pekan lalu.
Menurutnya, struktur serat kain yang lebih tebal dan padat pada jok bus membuatnya mampu menyembunyikan debu dan kotoran halus yang menempel.
“Jadi, debu bisa tersimpan di serat kainnya yang tebal. Orang tidak melihat debunya karena tidak tampak dari luar, jadi kelihatannya tetap bersih-bersih saja. Itu salah satu alasannya bahan bus dibuat seperti itu, tebal dan tahan lama untuk pemakaian jangka panjang,” tambah Stefaan.
Pertimbangan Bahan Jok Bus
Salah tik anjuran di kursi bus
Meskipun kain bus memiliki ketahanan yang tinggi, Stefaan menegaskan bahwa bahan tersebut belum tentu cocok untuk mobil pribadi.
Selain motifnya yang cenderung mencolok, karakter kain bus bisa membuat interior mobil terasa kurang serasi. “Kalau bicara motifnya, kan biasanya kain bus itu gonjreng banget. Kalau diaplikasikan ke mobil pribadi, menurut saya kelihatan agak dipaksakan,” ujarnya.
Dari segi ketahanan, meskipun kain bus dikenal memiliki endurance yang tinggi, Stefaan juga mengingatkan kelemahannya yang sering terlewatkan. “Jadi, plus minusnya begitu. Nilai lebihnya ada di ketahanan, endurance-nya bagus. Tapi ya itu, dia menyimpan debu karena rajutannya lebih tebal dibandingkan dengan bahan untuk mobil biasa. Secara tampilan, juga harus hati-hati,” kata Stefaan.
Konsep Penting
Stefaan menambahkan bahwa meskipun ada sebagian orang yang menyukai tampilan mencolok pada interior mobil, pemilihan bahan yang tidak tepat dapat menghasilkan tampilan yang kurang harmonis. “Ada memang orang yang suka tampilan ngejreng, tapi kalau salah pilih, bisa terlihat maksa. Dan itu sudah sering terjadi,” pungkasnya.
Secara keseluruhan, pemilik mobil yang mempertimbangkan penggunaan bahan fabrik jok bus untuk modifikasi interior harus memperhatikan karakteristik, kelebihan, dan kekurangan dari bahan tersebut.
Dengan konsep yang tepat, modifikasi interior mobil pribadi dapat terlihat estetik dan menarik.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Source: Kelebihan dan Kekurangan Bahan Jok Bus untuk Interior Mobil