18/09/2025 · 3 jam yang lalu

Bukan Truk, Bus Malah Jadi Andalan Baru Isuzu

Truk Isuzu
Truk Isuzu

Head of Business Strategy Division PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI), Rian Erlangga, menyebutkan pelemahan ini terutama terjadi di sektor-sektor yang menjadi penopang utama, seperti tambang dan perkebunan.

“Untuk sektor mining tahun ini cukup melemah, harga juga belum baik. Agrikultur, misalnya sawit, masih stagnan,” ujarnya belum lama ini. 

Kondisi tersebut berdampak langsung pada kontribusi penjualan Isuzu, terutama truk besar 6x4 FTZ yang banyak dipakai untuk kegiatan tambang. Tahun ini, kontribusinya hanya sekitar 10 persen. Meski demikian, Isuzu masih menaruh harapan pada segmen distribusi, transportasi, hingga retail sales yang relatif stabil.

Rian menambahkan, biasanya menjelang akhir tahun permintaan kendaraan komersial meningkat seiring naiknya kebutuhan jasa transportasi. Produk seperti Traga Bus dan Elf microbus kerap mengalami lonjakan permintaan pada periode libur panjang.

Faktor lain yang dinilai dapat membantu pemulihan pasar adalah kebijakan fiskal.

“Sampai dengan akhir tahun ini mudah-mudahan ada stimulus, apalagi Menteri Keuangan baru saja diganti. Jika ada dukungan dari bank-bank BUMN, pencairan kredit bisa lebih mudah. Karena sekitar 90 persen pengusaha mengambil kendaraan dengan fasilitas kredit,” tutur dia.

Isuzu juga melihat peluang di segmen kendaraan penumpang. Melalui divisi baru, perusahaan menawarkan model NQR bus, Elf, hingga LT bus. Salah satunya sudah menembus pasar TransJakarta, yang dinilai bisa menjadi contoh untuk daerah lain.

"Kontribusi segmen bus saat ini sekitar 20 persen, bahkan naik sampai 60 persen di pasar private,” ujar Rian.

Dengan kombinasi strategi diversifikasi produk dan potensi stimulus dari pemerintah, Isuzu berharap pasar kendaraan komersial dapat kembali menggeliat pada triwulan terakhir 2025.

Categories

Tags

© TopCarNews Network. All Rights Reserved. Designed by TopCarNews