Resmi! Christian Horner Tinggalkan Red Bull Racing Setelah 20 Tahun

Dunia Formula 1 diguncang kabar besar. Christian Horner, sosok yang selama hampir dua dekade identik dengan Red Bull Racing, resmi meninggalkan tim pada Senin, 22 September 2025.
Keputusan ini sekaligus menandai berakhirnya salah satu era paling dominan dalam sejarah F1 modern.

Pembalap Red Bull Gas Gas Factory Racing, Jorge Prado meraih podium pertama di MXGP Lombok seri pertama 2024 (Kominfotik NTB)
Karier Panjang Bersama Red Bull Racing
Christian Horner mulai memimpin Red Bull Racing sejak 2005, tepat ketika Red Bull mengambil alih tim Jaguar F1. Saat itu, banyak pihak meragukan masa depan tim baru ini. Namun, di bawah kepemimpinan Horner, Red Bull berkembang pesat menjadi salah satu tim paling sukses di grid.
Selama masa jabatannya, Horner berhasil membawa Red Bull Racing meraih:
1. 6 gelar Juara Dunia Konstruktor
2. 8 gelar Juara Dunia Pembalap, termasuk bersama Sebastian Vettel (2010–2013) dan Max Verstappen (2021–2024).
Capaian ini menjadikan Horner sebagai salah satu Team Principal tersukses dalam sejarah F1.
Kontroversi dan Pemecatan
Meski penuh prestasi, karier Horner juga diwarnai kontroversi. Pada Juli 2025, setelah GP Inggris, ia dipecat dari jabatannya sebagai Team Principal dan CEO menyusul penyelidikan internal terkait dugaan perilaku tidak pantas terhadap seorang karyawan wanita.
Kasus ini memicu guncangan besar di dalam tim. Beberapa figur penting kemudian ikut meninggalkan Red Bull, di antaranya:
Adrian Newey, perancang mobil legendaris, bergabung dengan Aston Martin.
Jonathan Wheatley, manajer tim, pindah ke Sauber-Audi.
Selain itu, hubungan Horner dengan Jos Verstappen ayah Max Verstappen juga dilaporkan renggang, yang menambah ketegangan di internal tim.
Proses Pergantian Kepemimpinan
Setelah pemecatan, Horner sempat bertahan sebentar sebagai direktur, namun akhirnya benar-benar meninggalkan semua perannya pada 22 September 2025.
Posisinya sebagai Team Principal digantikan oleh Laurent Mekies, yang mulai memimpin Red Bull Racing sejak GP Belgia.
Horner sendiri diperkirakan menerima kompensasi besar atas sisa kontraknya yang masih berlaku lima tahun, dengan nilai antara £50 juta hingga £100 juta.
Pernyataan Resmi Christian Horner
Dalam pernyataan perpisahannya, Horner menyebut kepemimpinannya selama 20 tahun di Red Bull Racing sebagai sebuah “kehormatan besar.”
“Ketika kami memulai pada tahun 2005, tidak ada dari kami yang bisa membayangkan perjalanan ke depan - kejuaraan, balapan, orang-orang, kenangan. Saya sangat bangga dengan apa yang kami capai sebagai tim yang memecahkan rekor dan mencapai ketinggian yang tidak akan pernah diyakini oleh siapa pun dan saya akan selamanya membawanya bersama saya,” ujar Horner dikutip VIVA dari AutoEvolution Selasa, 23 September 2025.
Ia juga menyampaikan dukungan untuk tim di bawah Laurent Mekies, serta berharap Red Bull tetap kompetitif dengan Max Verstappen dan Yuki Tsunoda sebagai pembalap utama.
Kondisi Red Bull Pasca Horner
Meskipun kehilangan figur sentral, Red Bull Racing terbukti masih tangguh. Bersama Mekies, tim berhasil kembali meraih kemenangan di Monza dan Baku. Max Verstappen pun masih berada di jalur perebutan gelar dunia kelima secara beruntun.
Selain itu, fokus besar Red Bull kini tertuju pada pengembangan mesin baru hasil kolaborasi dengan Ford, yang akan digunakan mulai musim depan. Proyek ini menjadi kunci untuk menjaga dominasi mereka di F1.
Masa Depan Horner
Pertanyaan besar kini adalah: ke mana langkah Christian Horner berikutnya?
Ferrari sempat disebut sebagai opsi, namun Fred Vasseur sudah memperpanjang kontraknya.
Alpine juga dikabarkan berminat, meski belum ada konfirmasi resmi.
Dengan reputasi dan pengalaman panjangnya, banyak pihak percaya Horner belum akan meninggalkan dunia balap begitu saja.
Kepergian Christian Horner menutup babak penting dalam perjalanan Red Bull Racing di Formula 1. Dari tim underdog hingga menjadi kekuatan dominan dengan sederet gelar juara, Horner meninggalkan warisan besar bagi dunia F1.

Christian Horner
Kini, Red Bull memasuki era baru di bawah Laurent Mekies, sementara masa depan Horner masih penuh tanda tanya. Apakah ia akan kembali bersama tim baru, atau justru mengambil peran berbeda di motorsport, masih harus ditunggu.
Satu hal yang pasti, nama Christian Horner akan selalu dikenang sebagai salah satu arsitek kesuksesan terbesar dalam sejarah Formula 1.