Gender Petinju Imane Khelif Dipertanyakan, Gelar Olimpiade Tetap Sah
Seorang pakar hukum mengungkapkan bahwa petinju Imane Khelif kemungkinan besar tidak akan kehilangan medali emas Olimpiadenya. Sebelumnya, kemenangannya jadi kontroversi karena dugaan bahwa Imane secara biologis adalah laki-laki. Laporan medis yang bocor juga mengklaim hal serupa.
Tes medis yang disebut-sebut dilakukan saat Kejuaraan Dunia 2023 menyatakan bahwa Khelif memiliki kromosom laki-laki. Ini muncul hanya dua hari setelah World Boxing mengumumkan bahwa Khelif harus menjalani tes jenis kelamin agar memenuhi syarat untuk bertanding di kategori perempuan pada ajang-ajang berikutnya.
Namun, pada musim panas tahun lalu, Khelif dinyatakan memenuhi syarat bertanding di Olimpiade Paris meskipun World Boxing telah mengetahui hasil tes tersebut. Presiden International Olympic Committee (IOC), Thomas Bach, bahkan sempat mempertanyakan keabsahan hasil tes itu.
Meski dikelilingi kontroversi, petinju 26 tahun itu tetap berhasil meraih medali emas dalam cabang tinju putri mewakili Aljazair. Namun setelah laporan bocoran tersebut menyebar, banyak pihak menyerukan agar medali emas Khelif dicabut. Namun, dalam wawancara dengan Newsweek, profesor hukum dari Duke Law School, Doraine Lambelet Coleman menjelaskan bahwa IOC tidak akan mencabut medali.
"IOC tidak akan mencabut medali yang dimenangkan oleh atlet yang telah dinyatakan memenuhi syarat berdasarkan peraturan resmi yang digunakan di Olimpiade Paris," ungkap Coleman.

Imane Khelif di Olimpiade Paris 2024. (Photo by Richard Pelham/Getty Images) Foto: (Richard Pelham/Getty Images)
"Berbeda dengan aturan dari IBA dan sekarang World Boxing, peraturan saat Olimpiade tidak mengharuskan peserta memiliki jenis kelamin biologis perempuan," tambah Coleman.
Salah satu yang paling vokal menyerukan pencabutan medali adalah mantan atlet Team GB, Sharron Davies.
"Kebenaran sudah jelas dari awal. Semua tahu bahwa Khelif memiliki dua hasil tes positif mengenai jenis kelamin. IOC bertanggung jawab atas semua ini," ungkap Davies.
Davies menuduh IOC telah mengizinkan kekerasan laki-laki terhadap perempuan secara terbuka, dan menyebut tindakan itu sebagai kelalaian kriminal.
Laporan yang bocor disebut berasal dari Dr Lal PathLabs di New Delhi, sebuah laboratorium terakreditasi internasional. Dokumen tersebut menyatakan
bahwa analisis kromosom menunjukkan kariotipe laki-laki.
Namun, validitas dokumen tersebut masih dipertanyakan. Komite Olimpiade Aljazair menyebut tuduhan tersebut sebagai "klaim tak berdasar yang mencoreng nama baik atlet".
Salah satu penulis laporan medis yang disebut dalam bocoran, Jacques Young, seorang endokrinolog dari Rumah Sakit Bicetre di Paris, menyatakan bahwa namanya digunakan tanpa izin dalam agenda anti-trans.