Curhat Pengguna Nissan X-Trail 2014: Menyenangkan, tapi Onderdil Mahal

Ulasan Nissan X-Trail, Curhatan pengguna Nissan X-Trail, review Nissan X-Trail, Curhat Pengguna Nissan X-Trail 2014: Menyenangkan, tapi Onderdil Mahal

Nissan X-Trail merupakan sport utility vehicle (SUV) yang terkenal dengan ketangguhan dan kenyamanannya.

X-Trail sudah dipasarkan di Indonesia dalam 4 generasi sejak pertama kali diluncurkan pada 2001, dengan kode bodi T30, T31, T32 dan T33.

Kendati tangguh dan nyaman, bukan berarti mobil ini tidak memiliki kekurangan, terlebih lagi kini usianya bisa dikatakan tak lagi muda.

Hardi Wibowo, pengusaha di Yogyakarta, pemilik Nissan X-Trail model T32 2.5 CVT 2014 mengatakan sudah memakai unit tersebut selama kurang lebih satu tahun.

“Mulanya pakai X-Trail karena tampilan eksteriornya yang sporty, sehingga ketika digunakan bikin pengendara merasa lebih percaya diri, dilihat dari arah mana saja kan gagah,” ucap Hardi kepada Kompas.com, Selasa (21/10/2025).

Kelebihan

Dimensi ring pelek besar, menjadi daya tarik tersendiri bagi Hardi, lantaran dinilai bisa menambah kestabilan suspensi ketika kendaraan dikendarai. Selain itu, juga bisa membuat ground clearance lebih tinggi.

“Salah satu kegunaan mobil ini kan buat mudik, jarak antara bodi dengan permukaan tanah tinggi, sehingga buat naik turun di jalan bodi tidak menyentuh tanah, sesuai dengan kebutuhan,” ucap Hardi.

Ulasan Nissan X-Trail, Curhatan pengguna Nissan X-Trail, review Nissan X-Trail, Curhat Pengguna Nissan X-Trail 2014: Menyenangkan, tapi Onderdil Mahal

Nissan X-Trail T32 2.5 CVT 2014 milik Hardi Wibowo

Selain itu, mesin bensin 2.500 cc yang disematkan di X-Trail tersebut, menjadi keunggulan utama, membuat mobil ini bertenaga dan tangguh di segala medan meski jenis transmisinya continuously variable transmission (CVT).

“CVT di mobil ini ternyata juga berpengaruh terhadap konsumsi bahan bakar, membuat mesin 2.500 cc di X-Trail ini lebih irit daripada mesin 2.500 cc lainnya, dengan capaian per liter sampai 14 Km untuk luar kota,” ucap Hardi.

Konsumsi BBM tersebut menurut Hardi tidak mengikat, karena tergantung dengan rute yang dilalui. Sehingga untuk pemakaian dalam kota 1 liter bisa menempuh 8 Km, karena lalu lintas yang cenderung lebih pelan.

“Tapi kalau pemakaiannya lewat rute kombinasi, misal lewat ring road Yogyakarta, konsumsinya bisa 1:9-10, ya terbilang irit untuk mobil besar dengan mesin 2.500 cc,” ucap Hardi.

Mobil ini juga dilengkapi fitur cruise control, sehingga pengemudi bisa mempertahankan kecepatan konstan dengan tanpa menginjak pedal gas, tapi dengan pembacaan sensor dengan kendaraan di depannya.

“Pada sektor kaki-kaki, mobil ini terbilang nyaman dan tidak banyak menimbulkan bunyi, bila kondisinya tidak rusak, kalau rusak lain lagi, unit yang saya pakai ini sejak pertama beli memang kondisinya prima,” ucap Hardi.

Ada perbedaan yang mendasar antara X-Trail T32 dan T31 meski sama-sama menggunakan CVT, yakni terkait akselerasi yang dihasilkan.

“Karakter CVT pada T32 terbilang yang terbaik, karena dia tidak ada kesan lemot seperti pada X-Trail generasi sebelumnya, penyakit drive shaft oleng pada T31 juga sudah tidak ada,” ucap Hardi.

Hardi menjelaskan, pada X-Trail T31, akselerasinya terasa tersendat tapi bukan karena masalah pada mesin. Itu menjadi penyakit umumnya, yakni poros roda penggerak rentan mengalami oleng.

Bagian interior, X-Trail T32 menawarkan kesan mewah seperti jok dilapisi kulit premium dan full elektrik untuk baris depan, tampilan speedometer modern dengan siluet kendaraan, kontrol audio di roda kemudi, dan backdoor elektrik.

Mobil ini juga sudah dibekali kamera 360 derajat untuk mempermudah pengemudi memarkir kendaraan, mengingat bodinya yang bongsor.

“Ini SUV 5 + 2 seats, baris ketiga ini ada jok yang ukurannya terbilang kecil, jadi untuk anak saya masih cukup nyaman, saya suka dengan interiornya,” ucap Hardi.

Perawatan X-Trail, menurut Hardi juga mudah, namun soal biaya tak bisa disamakan dengan Grand Livina dan mobil sekelasnya. Bila hendak membandingkan bisa merujuk pada Honda CR-V atau Innova Reborn.

Kekurangan

Kekurangan mobil ini ada pada biaya perbaikan, khususnya onderdil, ketika terjadi kerusakan, seperti sektor kaki-kaki, mesin dan lainnya.

“Contoh harga sokbreker satunya Rp 2.800.000 orinya, selain itu untuk mencari ban dengan ukuran ring 18 itu agak susah, harga satu ban juga lumayan, untuk kualitas sedang Rp 1.500.000, kalau yang premium bisa lebih mahal, kemarin baru ganti,” ucap Hardi.

Berhubung bodi mobil ini bongsor, menurut Hardi, pengemudi bisa mengalami kesulitan ketika masuk ke gang-gang kecil. Kamera 360 derajatnya juga belum bisa diaktifkan lewat tombol, jadi saat mundur saja.

Perawatan

Perawatan CVT menjadi perhatian khusus, karena bila sampai telat ganti oli, transmisi bisa rusak. Hardi mengaku harus mempercepat penggantian oli demi mengantisipasi kerusakan.

“Bila dari pabrikan disarankan tiap 40.000 Km, saya ganti oli CVT tiap 20.000 Km, sekali ganti sekitar Rp 900.000 ganti saja, tanpa flushing,” ucap Hardi.

Kekurangan lainnya, mobil tersebut wajib mengkonsumsi bensin minimal RON 92 karena spesifikasi kompresinya tinggi. Sehingga, tak cocok untuk kaum mendang-mending.

“Pakai Pertamax minimal, kenapa, karena mesinnya kompresi tinggi, suhu mesin cenderung lebih panas, tarikannya nanti akan lebih enak, untuk perjalanan jauh misal di tol, pengendara bisa mengutamakan kecepatan konstan dengan putaran mesin rendah,” ucap Hardi.

Pajak tahunan X-trail ini masih di atas Rp 4 jutaan, sesuai dengan yang tertera di surat tanda nomor kendaraan (STNK). Pasalnya, masih merujuk dengan nilai jual kendaraan bermotor (NJKB) yang depresiasinya kecil, tak sesuai dengan harga pasaran.

“Lumayan pajaknya, tapi terbilang masih wajar di kelasnya seperti CR-V dan lainnya, sebanding dengan kenyamanan dan performanya lah, garis besarnya saya puas dengan mobil ini” ucap Hardi.

Kesimpulan

Kelebihan: desain eksterior sporty, interior mewah sarat akan fitur modern, mesin bertenaga dan efisien, ground clearance tinggi, suspensi nyaman, CVT responsif, 7 seaters, cruise control system, dan kamera parkir 360 derajat.

Kekurangan: wajib pakai bensin minimal RON 92, pajak tahunan masih tinggi, harga onderdil mahal, kamera 360 derajat hanya bisa dipakai saat parkir, dan perawatan CVT perlu lebih intensif.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.

Source: Curhat Pengguna Nissan X-Trail 2014: Menyenangkan, tapi Onderdil Mahal

Postingan Terkait

Categories

Tags

© TopCarNews Network. All Rights Reserved. Designed by TopCarNews