Belajar dari Insiden Pengendara Vespa Pukul Karyawan Zaskia Adya Mecca

Baru-baru ini viral di media sosial video yang memperlihatkan aksi pengendara motor. Kali ini diduga melibatkan oknum anggota aparat keamanan dengan pengendara motor bernama Faisal, karyawan Zaskia Adya Mecca.

Insiden ini bermula saat Vespa berwarna pink tersebut melawan arah di Jalan Ampera Raya, Jakarta Selatan, Senin (22/9/2025) pagi.

Faisal yang berada di jalurnya membunyikan klakson, sekadar mengingatkan agar pengendara tersebut, karena hampir menabrak motornya dari arah berlawanan.

Namun, pengendara Vespa justru melakukan aksi arogansi dengan menarik Faisal turun dari motor hingga melakukan aksi pemukulan.

Bahkan, helm korban dirusak, dan beberapa bagian tubuhnya diinjak. Kejadian itu berlangsung di depan anak Zaskia, Kala, yang masih duduk di bangku sekolah dasar.

Aksi yang viral di media sosial ini pun membuat warganet geram, tak sedikit dari mereka yang mencari tahu siapa pemilik dari motor Vespa dengan nomor polisi B 3701 FRM.

klarifikasi Zaskia Adya Mecca bahwa motor tersebut sudah pindah tangan ke pihak ketiga

Setelah ditelusuri, terdaftar motor Vespa Piaggio tahun 2013 tersebut merupakan milik pria Andri Permana, yang berlokasi di Cikarang.

Namun, ternyata motor sudah dijual dari tahun 2019 dan belum dilakukan balik nama. Hal ini dikonfirmasi langsung oleh sang istri melalui akun Instagram nya bernama Chris Mheylani.

Unggahan itupun kemudian diposting ulang oleh Zaskia Adya Mecca agar tidak ada lagi warganet yang menyebarkan data pribadi pemilik kendaraan tersebut.

"Assalamualaikum bia @zaskiadyamecca saya turut berduka atas apa yang terjadi dengan Kala. Bia, saya istri dari Andri Permana kebetulan data pribadi suami saya di share di sini. Suami saya dituduh sebagai pelaku penabrak anak Bia karena plat nomor Vespa tersebut masih pakai data suami saya. Vespa tersebut sudah kami jual dari 2019 lalu dan belum balik nama ke pembeli. Jadi tolong netizen jangan share data saya dan suami saya. Karena saya sudah tidak ada urusan apa-apa dengan pelaku, dan setelah saya cek, Vespa itu sudah dijual ke tangan ketiga," tulis unggahan akun tersebut.

Untuk menghindari kejadian tersebut, setelah menjual kendaraan, pemilik disarankan untuk segera memblokir Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK).

Pasalnya jika tidak dilakukan, maka kendaraan yang sudah dijual itu masih terdaftar atas nama pemilik sebelumnya, sesuai dengan nama yang tertera di STNK.

Potret aktivitas masyarakat Kota Sukabumi saat berada di Samsat untuk membayar pajak dan mengurus balik nama kendaraan bermotor. Kamis (20/3/2025)

Blokir STNK dapat dilakukan di kantor Sistem Manunggal Satu Atap (Samsat) di daerah masing-masing.

Untuk melakukan pemblokiran STNK di Samsat, terdapat beberapa persyaratan yang perlu disiapkan, yaitu:

- Fotokopi KTP pemilik kendaraan.

- Surat kuasa bermaterai dan fotokopi KTP penerima kuasa (jika dikuasakan).

- Fotokopi akta penyerahan kendaraan dan bukti pembayaran.

- Fotokopi STNK atau BPKB.

- Surat pernyataan yang dapat diunduh melalui https://bapenda.jakarta.go.id/