Viral Soal Water-Washout: Cara Pisahkan Larutan Etanol dari Bensin

Istilah water washout belakangan ramai dibicarakan di kalangan pecinta motor, terutama pengguna atau pecinta motor 2-tak.

Fenomena ini muncul seiring rencana penerapan bahan bakar campuran etanol atau bioetanol di Indonesia, seperti Pertamax Green 95 yang memiliki kandungan etanol 5 persen (E5).

Guru Besar Institut Teknologi Bandung (ITB) yang juga pakar bahan bakar dan pelumas, Tri Yuswidjajanto Zaenuri, mengatakan, penggunaan etanol pada bahan bakar dapat memengaruhi oli samping pada motor 2-tak.

Ilustrasi BBM dengan campuran etanol

"Jika bensin E10 yg mengandung oli samping tercampur dengan air, maka etanol akan berikatan kuat atau larut dalam air melalui ikatan hidrogen dan bensin non-polar serta oli non-polar juga, akan larut," ujar Yuswidjajanto, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (15/10/2025).

Sebelumnya, ia juga menjelaskan bahwa karena etanol suka air, maka ada potensi bensin menyerap uap air dari udara, terutama bila tangki bahan bakar tidak tertutup rapat. Akibatnya, campuran etanol dalam bensin bisa berubah komposisi, dan pada kasus tertentu bisa menurunkan kualitas bahan bakar.

Fenomena inilah yang memicu munculnya pembahasan tentang water washout di media sosial. Secara umum, water washout adalah kondisi di mana suatu zat terbawa atau tersapu oleh air, biasanya digunakan untuk menggambarkan pelumas yang hilang karena air.

Namun dalam konteks bahan bakar, istilah ini digunakan untuk menggambarkan proses pemisahan etanol dari bensin menggunakan air.

Ilustrasi water-washout untuk etanol

Menurut Yuswidjajanto, metode ini secara teori memang bisa “mengeluarkan” etanol dari campuran bensin, tapi bukan tanpa konsekuensi.

Ketika air dicampurkan ke bahan bakar yang mengandung etanol, etanol akan tertarik ke dalam air dan terpisah dari bensin, menghasilkan dua lapisan cairan.

“Misalnya Pertamax Green 95 E5 sebanyak 1 liter (1.000 cc) terdiri dari 950 cc bensin RON 89,5 dan 50 cc etanol RON 110. Maka, ketika ke dalamnya dicampurkan air sebanyak 50 cc, etanol yang 30 cc akan tertarik dan larut ke dalam air dan RON bensinnya tinggal menjadi 91,7, serta ada air yang terlarut di dalam bensin. Sehingga, bensinnya seperti berkabut atau tidak jernih,” kata Yuswidjajanto.

Ilustrasi water-washout untuk etanol

Setelah didiamkan sejenak, akan terpisah antara bensin dengan air. Bensin murni akan mengapung di atas air, karena massa jenis air lebih tinggi daripada bensin.

Namun, banyak pakar yang menilai bahwa masih panjang jalan menuju bioetanol seluruhnya. Sebab, pasokan etanol untuk bahan bakar saat ini masih sangat minim jika dibandingkan dengan konsumsi bahan bakar masyarakat Indonesia per harinya.