Uji Hatchback Listrik Aion UT dari Jakarta ke Bandung PP

Kompas.com berkesempatan menjajal Aion UT tipe Premium dalam perjalanan jarak jauh Jakarta–Bandung–Jakarta.
Rute yang ditempuh dimulai dari Jakarta menuju Bandung via tol Cipularang. Kompas.com, mendapat kesempatan pertama untuk mengemudi dengan tujuan awal rest area KM 88 Tol Cipularang, untuk berganti pengemudi.
Pada awal perjalanan, kesan pertama yang muncul adalah kabin Aion UT terasa cukup lega. Desain interiornya bukan yang futuristik tapi masih terasa modern.
Aion UT
Sebagai hatchback listrik, ruang di dalam mobil ini mampu mengakomodasi penumpang dengan baik, termasuk saat diisi empat orang dewasa beserta barang bawaan pribadi.Sebelum mulai melaju, ada sedikit kejutan. Pengaturan spion berada di pintu seperti mobil pada umumnya, melainkan di layar infotainment kemudian penyesuaian baru dilakukan di setir. Butuh sedikit adaptasi, meski pada akhirnya bukan hal besar.
Begitu mobil melaju, dari kursi pengemudi terlihat satu hal yang berbeda yaitu kap mesin nyaris tidak tampak.
Kondisi ini membuat Kompas.com perlu sedikit “bermain feeling” di awal ketika mencari patokan bagian depan mobil, terutama saat manuver pelan.
Aion UT
Akselerasi Halus
Memasuki tol, karakter asli Aion UT mulai terasa. Injak pedal akselerator mobil langsung meluncur dengan halus.
Wajar, karena varian Premium ini dibekali motor listrik bertenaga 150 kW atau setara 201 hp, dengan torsi instan 210 Nm.
Pabrikan mengklaim akselerasi 0–100 kilometer per jam (kpj) bisa dicapai dalam 7,3 detik, dan dari pengalaman singkat, respons mobil memang terasa gesit serta menyenangkan.
Saat melintas di Tol Layang Sheikh Mohammed bin Zayed (MBZ), kecepatan ditambah hingga 100 kpj.
Aion UT
Di titik inilah karakter suspensi mulai terasa yaitu sedikit terlalu empuk, sehingga mobil memberi efek “memantul” ketika melibas permukaan jalan yang bergelombang.
Namun sejatinya suspensi ini justru memberi kenyamanan saat digunakan di perkotaan. Bantingannya lembut, membuat penumpang tidak cepat lelah di perkotaan.
Perjalanan berlanjut ke Tol Cipularang yang terkenal dengan kontur menanjak dan turunan panjang.

Aion UT
Aion UT menunjukkan performa yang memuaskan. Meski membawa empat penumpang dewasa lengkap dengan barang bawaan, mobil tetap mampu menanjak tanpa kehilangan momentum.
Respons pedal gas tetap sigap padahal selama perjalanan menggunakan mode Comfort. Sementara sistem pengereman bekerja dengan baik sehingga memberikan rasa percaya diri bagi pengemudi.
Setelah berganti pengemudi di rest area KM 88 Tol Cipularang, Kompas.com pindah ke kursi belakang untuk merasakan kenyamanan jadi penumpang.

Tes drive Aion UT Jakarta-Bandung
Hasilnya Kompas.com menilai ruang kaki di kursi belakang sangat lega, namun sandarannya sedikit tegak. Mengenai suspensi masih sama, sedikit keempukan. Namun sekali lagi itu justru kelebihan di jalankota.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, Aion UT memberikan pengalaman berkendara yang menyenangkan. Kabin lega, akselerasi halus, tenaga melimpah menjadi nilai lebih.
Dengan karakter seperti ini, Aion UT tampak siap bersaing di segmen mobil listrik perkotaan, sekaligus mampu menjawab tantangan perjalanan jarak menengah seperti rute Jakarta–Bandung.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com.