Proses Pembuatan Petasol dari Sampah Plastik Butuh Waktu 9 Jam

Proses pembuatan bahan bakar alternatif dari sampah plastik atau yang dikenal dengan nama petasol ternyata membutuhkan waktu tidak sebentar.
Meski hasil akhirnya bisa digunakan sebagai pengganti solar atau diesel, prosesnya memakan waktu hampir seharian penuh.
Menurut Khemkorner Chaniago, produsen petasol di Banjarnegara, pembuatan bahan bakar ini melalui tahapan panjang sejak sampah plastik dimasukkan ke dalam reaktor hingga menghasilkan cairan siap olah.
“Dari awal sampah plastik dimasukkan sampai meneteskan cairan petasol itu membutuhkan waktu sekitar 9 sampai 10 jam, dengan suhu pemanasan sekitar 300 derajat celcius,” kata Khemkorner kepada Kompas.com, Kamis (11/9/2025).
Ia menjelaskan, cairan yang keluar dari reaktor tersebut belum bisa langsung digunakan. Hasil pertama yang ditampung masih perlu dimurnikan lebih lanjut sebelum layak dipakai pada mesin berbahan bakar diesel, mulai dari kendaraan hingga traktor.
Untuk tahap pemurnian, Khemkorner dan tim di Bank Sampah Banjir Negara sudah mengembangkan katalis khusus. Dengan inovasi ini, mereka tidak lagi bergantung pada pihak ketiga dalam penyediaan bahan untuk memurnikan cairan petasol.
Ilustrasi proses pembuatan Petasol.
“Dengan adanya katalis buatan sendiri, kami bisa memastikan petasol yang dihasilkan benar-benar siap digunakan di mesin diesel,” ujarnya.
Petasol yang diolah dengan metode ini kini sudah mulai dipakai di berbagai mesin, termasuk alat pertanian.
Kehadirannya disebut bisa menjadi solusi alternatif di tengah mahalnya harga bahan bakar fosil serta meningkatnya volume sampah plastik.
Khemkorner juga berharap agar banyak masyarakat terbuka dan mendalami teknologi fast pyrolysis generasi kelima yang digunakannya.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com.