
Di tengah tren penurunan penjualan mobil nasional sepanjang 2025, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyampaikan bahwa pihaknya belum menetapkan revisi terhadap target penjualan tahunan.
Ketua Gaikindo, Jongkie Sugiarto, menyampaikan pembahasan soal revisi target masih akan dilakukan bersama seluruh anggota asosiasi. Saat ini, target penjualan mobil nasional masih berada di angka 900.000 unit.
“Kami masih akan bahas dengan anggota, baru menentukan revisinya,” ujar dia dihubungi Kompas.com, Minggu (13/10/2025).
Ia menambahkan, penyebab utama perlambatan penjualan tahun ini adalah daya beli masyarakat yang menurun, di tengah kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih.
“Sementara penyebab utama pasar melambat adalah daya beli yang turun,” kata Jongkie.
Penurunan daya beli tersebut berkaitan erat dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi dalam negeri.
Diketahui, pada kuartal II/2025 atau sepanjang semester I tahun ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya mencapai 4,87 persen, melambat dibanding periode yang sama tahun lalu yang berada di kisaran 5,1–5,2 persen.
Kondisi ini membuat konsumsi rumah tangga yang menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi nasional, ikut tertahan. Dampaknya, minat masyarakat untuk melakukan pembelian barang tahan lama seperti mobil pun ikut melemah.
Ilustrasi produksi mobil.
Pasar Masih Tertekan
Berdasarkan data Gaikindo, penjualan mobil nasional pada September 2025 masih mencatat penurunan. Penjualan grosir dari pabrik ke diler (wholesales) tercatat 62.071 unit, turun 15,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sementara itu, penjualan dari diler ke konsumen (retail sales) mencapai 63.723 unit, melemah 12,2 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Secara kumulatif, sepanjang Januari–September 2025, total wholesales mencapai 561.819 unit, turun 11,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Penjualan ritel juga terkoreksi 10,9 persen menjadi 585.917 unit, dari sebelumnya 657.448 unit pada Januari–September 2024.
Dengan kinerja tersebut, peluang industri otomotif mencapai target 900.000 unit tahun ini terbilang semakin kecil.
Untuk mencapai target itu, anggota asosiasi masih harus menjual sekitar 338.000 unit dalam tiga bulan tersisa (Oktober–Desember 2025).
Artinya, penjualan bulanan harus menembus lebih dari 110.000 unit, jauh di atas rata-rata penjualan beberapa bulan terakhir yang berada di kisaran 60.000–65.000 unit.
Ilustrasi penjualan mobil
Napas Terakhir
Meski demikian, Gaikindo menilai pasar masih memiliki peluang untuk sedikit membaik pada kuartal IV 2025. Beberapa faktor seperti program promosi akhir tahun, peluncuran model baru, serta pameran otomotif regional diharapkan bisa mendorong permintaan.
Selain itu, stabilisasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dan potensi penurunan suku bunga juga dapat membantu menjaga harga kendaraan agar tetap kompetitif di pasar.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Source: Pasar Otomotif Melambat, Gaikindo Belum Revisi Target 900.000 Unit