30/09/2025 · 1 hari yang lalu

Harga Mobil Bekas di Online Sering Jadi Bumerang bagi Penjual Konvensional

mobil bekas, Harga mobil bekas online, banderol mobil bekas tak sama, Harga Mobil Bekas di Online Sering Jadi Bumerang bagi Penjual Konvensional

 Fenomena membandingkan harga mobil bekas melalui platform online kini menjadi tantangan tersendiri bagi pedagang konvensional.

Banyak konsumen datang ke showroom dengan ekspektasi harga yang sama persis seperti yang mereka lihat di internet, tanpa mempertimbangkan kondisi unit, kelengkapan dokumen, hingga biaya servis atau garansi.

Alhasil, para penjual mobil bekas mengeluhkan kesulitan dalam menjelaskan perbedaan nilai yang sebenarnya ditawarkan antara unit showroom dengan yang dijual secara daring.

Bina, pemilik showroom mobil bekas Bina Motor Trucuk, Klaten mengatakan banyak konsumen datang namun tak jadi beli setelah diberitahu harga mobil yang dijual.

mobil bekas, Harga mobil bekas online, banderol mobil bekas tak sama, Harga Mobil Bekas di Online Sering Jadi Bumerang bagi Penjual Konvensional

Mobil bekas di Bina Motor Klaten

“Karena mereka (konsumen) membandingkan harga unit dari media sosial atau lapak online, padahal kondisinya bisa berbeda, sehingga tak relevan bila secara langsung membandingkan harganya,” ucap Bina kepada Kompas.com, Senin (29/9/2025).

Mobil bekas di pasaran bisa bersifat bahan, yakni kondisi apa adanya dari pemilik. Sehingga, masih ada banyak hal yang harus diperbaiki sampai unit bisa dikatakan siap dipakai atau diserahkan ke konsumen.

“Bisa saja mesinnya bermasalah, komponen kelistrikannya rusak dan sebagainya, sehingga harga unit lansiran sama, merek dan model sama, harganya bisa jauh lebih murah bahkan bisa dibilang tak masuk akal,” ucap Bina.

Namun, tak semua konsumen seperti itu. Sebagian mereka yang paham dan senantiasa menggunakan rasionalnya untuk memilih mobil bekas, akan objektif dalam memilih unit. Bahkan, mereka ada yang membawa jasa inspektor untuk memantapkan.

Terlepas ada potensi mobil bekas dalam kondisi buruk, harga mobil bekas yang terlalu murah juga bisa menjadi indikasi adanya modus penipuan.

Toro, dari Bathara Motor Solo mengatakan pihaknya kerap terlibat dalam modus penipuan segitiga sebagai korban.

mobil bekas, Harga mobil bekas online, banderol mobil bekas tak sama, Harga Mobil Bekas di Online Sering Jadi Bumerang bagi Penjual Konvensional

Iluastrasi membeli mobil bekas

“Jadi ada orang lain mengiklankan ulang mobil yang kami jual, tapi banderolnya lebih murah untuk menarik konsumen, ternyata itu penipuan, dalam hal ini kami menjadi korban karena reputasi showroom bisa menjadi buruk,” ucap Toro kepada Kompas.com.

Meski sudah dijelaskan ada potensi modus penipuan segitiga, konsumen belum tentu percaya. Padahal aksi tersebut terbuka lebar di era sekarang yang serba digital.

“Orang bisa dengan mudah mengiklankan ulang produk orang lain untuk menipu pembeli, sementara penjual aslinya juga kena tipu karena diminta informasi lengkap via telepon, bakan diminta lokasi seolah-olah mau beli beneran,” ucap Toro.

Alih-alih mau beli, penipu justru mengarahkan orang lain. Dia menunggu calon pembeli ini transfer dana ke rekening pribadinya, bukan penjual mobil aslinya.

“Sempat di kami ada calon pembeli kena Rp 1,5 juta untuk DP, sementara di showroom lain, punya teman, calon pembeli sudah transfer lunas, tapi sebenarnya dia tertipu sama pihak ketiga, ini sangat disayangkan,” ucap Toro.

Maka dari itu, konsumen sepatutnya tidak langsung percaya dengan banderol mobil bekas yang lebih murah dari pasaran atau tak wajar. Ada potensi unit dalam kondisi buruk atau justru perangkap penipuan modus segitiga.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com.

Postingan Terkait

Categories

Tags

© TopCarNews Network. All Rights Reserved. Designed by TopCarNews