22/09/2025 · 2 hari yang lalu

Test Drive Aion UT, Mobil Listrik Mungil yang Menyenangkan

PT GAC Indonesia memberikan kesempatan kepada ROCKOMOTIF.COM untuk mengikuti rangkaian test drive Aion UT dengan menempuh jarak dari Jakarta – Bandung – Jakarta pada Jumat (19/9) dengan total jarak tempuh kurang lebih 310 kilometer. Bagaimana impresi saya terhadap ev mungil tersebut? Berikut ulasannya!

Bicara mengenai dimensinya, mobil listrik ini hadir dengan bentuk yang kompak lantaran dibekali panjang 4.270 mm, lebar 1.850 mm, tinggi 1.575 mm dengan wheelbase 2.750 mm.

Menariknya, kabin ev ini menghadirkan ruang yang lapang, baik head room dan leg room semua terfasilitasi dengan baik tanpa merasa sempit di dalamnya.

Posisi duduk di mobil ini terasa ergonomis lantaran kerendahannya masih sangat mumpuni untuk berkendara jarak jauh.

Untuk pengaturan jok, baris depan sudah dibekali dengan sistem elektrik sehingga dapat dengan mudah menemukan posisi berkendara yang ideal. Visibilitas pada saat mengemudi sangat jelas sehingga dapat memantau kondisi sekitar dengan sangat baik.

Kesenangan lainnya pada saat test drive Aion UT turut ditopang melalui suguhan entertainment melalui head unit yang modern.

Dibekali dengan chipset Qualcomm Snapdragon SA8155P memberikan pengoperasian yang cepat tanpa adanya lag ketika mengoperasikan layar. Semua kebutuhan berkendara, mulai dari settingan regenerative, mode berkendara, hingga pengaturan lain semua telah tersaji secara lengkap di head unit tersebut.

Test drive Aion UT
Kabinnya modern dan menawan

Pada saat berkencan dengan ev mungil tersebut, varian yang digunakan adalah Premium dengan kemampuan jarak tempuh hingga 500 kilometer.

Rupanya klaim yang diberikan pabrikan bukan sekedar isapan jempol, di mana setelah melakukan perjalanan penuh, baterai mobil listrik ini masih tersisa untuk menempuh jarak 166 kilometer. Selama rangkaian pun, semua unit tidak melakukan pengecasan untuk membuktikan kemampuannya.

Keunggulan yang saya rasakan selama mengikuti rangkaian test drive Aion UT adalah pengendalian mobil yang menyenangkan.

Karakter setir bisa disesuaikan, baik yang comfort ataupun sport. Bedanya, untuk penggunaan sistem sport, lingkat kemudi akan terasa lebih berat dan mantap untuk bermanuver. Kemudian, kinerja dari regenerative braking juga sangat smooth.

Meskipun jalannya menanjak di jalur Purbaleunyi, namun ev mungil tersebut tetap bisa melaju tanpa hamabatan. Hal ini dikarenakan penggunaan motor listrik yang sama seperti Y Plus, di mana dibekali dengan tenaga 150 kW dengan torsi puncak 210 Nm.

Mengenai spesifikasinya, model ini dibekali dengan baterai berkapasitas 60 kWh dan memiliki keunggulan fast charging dari 30 persen hingga 80 persen hanya dalam waktu 24 menit.

Test drive Aion UT
Jakarta – Bandung – Jakarta tanpa mengisi baterai

Hal tersebut juga telah dibuktikan di sela-sela rangkaian pada saat melakukan pemberhentian di Rest Area KM 88B Purbaleunyi, Jawa Barat.

Meski mobil ini menyuguhkan kesan yang menyenangkan, namun ada hal yang menurut saya pribadi harus disesuaikan.

Terutama adalah perihal kinerja suspensi yang sangat soft, sehingga membuat bantingan mobil sangat terasa ketika berkendara, terutama pada saat melintas di Jalan Layang Tol MBZ, Jawa Barat.

Tidak hanya di jalan tersebut, pada saat melintas di Tol Purbaleunyi, performa suspensi juga menghadirkan kinerja yang sama, sehingga hal ini sedikit mengganggu penumpang di baris kedua.

Namun, secara keseluruhan impresi saya terhadap mobil ini sangat baik, dengan sejumlah keunggulan serta teknologi yang ditanamkan, saya sangat terkesan dengan mobil listrik yang dibanderol dengan harga mulai dari Rp 325 jutaan. (*)

Postingan Terkait

Categories

Tags

© TopCarNews Network. All Rights Reserved. Designed by TopCarNews