Servis Alternator: Ketahui Biaya dan Cara Kerjanya

Alternator atau dinamo ampere menjadi salah satu komponen vital pada mobil karena berfungsi memasok listrik untuk aki dan sistem elektronik.
Saat rusak, mobil bisa mogok karena kehabisan suplai listrik dari aki.
Sebenarnya, saat alternator rusak, bisa dilihat dari indikator aki yang tidak kunjung mati saat mobil digunakan.
Alternator mobil rusak
Solusinya bisa dengan servis atau mengganti baru, tetapi pasti biayanya jauh lebih mahal jika diganti secara utuh.
Menurut Asep, mekanik Bengkel Dinamo Alternator di Gang Mesjid, Jalan Pahlawan, Bogor, mobil dari merek Kia dan Hyundai cukup merepotkan untuk diservis karena suku cadang sulit ditemukan di pasar bebas.
“Tokonya belum ada yang menjual benar-benar pasti,” kata Asep kepada Kompas.com belum lama ini.
Hal serupa juga berlaku untuk mobil merek Mazda.
Alternator mobil tersebut tidak bisa dites manual setelah dilepas dari mesin.
“Dinamonya enggak bisa dites di bawah (dilepas dari mesin). Karena setrumnya mengalir dari ECU, jadi harus terpasang di mobil dulu,” ucapnya.
Ia menambahkan, kondisi ini membuat mekanik kerap bingung saat mendiagnosis kerusakan.
“Kalau enggak ada yang rusak jelas, kita bingung mau ganti bagian mana dulu,” kata Asep.
Sebaliknya, mobil populer seperti Toyota Avanza, Daihatsu Xenia, hingga Toyota Kijang Innova disebut lebih mudah ditangani.
Alternatornya masih bisa dites manual dan diservis, dengan ketersediaan suku cadang yang melimpah.
Dari sisi biaya, perbedaan antara servis dan beli baru juga sangat signifikan.
“Kalau servis alternator itu sekitar Rp 500.000 sampai Rp 600.000 untuk mobil seperti Avanza, sudah termasuk spare part. Kalau beli baru dan utuh, harganya bisa Rp 4,5 juta,” jelasnya.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com.