Perbedaan Beli Royal Enfield di Lelang dan Diler, Harga Bisa Miring

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai belum lama ini melelang puluhan unit motor baru Royal Enfield. Lelang tersebut dilaksanakan oleh Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Jakarta II.

Untuk motor Royal Enfield yang dilelang terdiri dari dua model, yakni Bullet Classic 350 cc sebanyak 48 unit dan Classic EFI 500 cc sebanyak 12 unit.

Untuk tipe Classic 350, nilai limitnya ada di kisaran Rp 31 jutaan, dengan harga jaminan lelang sebesar Rp 15 juta. Sedangkan untuk Classic 500 sudah tidak dipasarkan lagi di Indonesia.

Harga lelang tersebut tentu berbeda jauh dengan Classic 350, yang saat ini masih dijual dengan banderol mulai dari Rp 123,6 juta (OTR Jakarta). 

Lantas apa perbedaan antara unit Classic 350 lelang dengan unit baru dari diler seperti yang Kompas.com temui di ajang pameran Indonesia Motorcycle Show (IMOS) 2025.

Lelang puluhan unit motor Royal Enfield oleh Bea Cukai

Oky Nurcahyo, Product Consultant Royal Enfield Indonesia menjelaskan bahwa unit Royal Enfield yang dilelang memiliki sejumlah perbedaan dengan unit yang dijual oleh diler resmi saat ini.

"Kalau yang dilelang, dari tahun pembuatannya saja sudah beda. Kalau yang sekarang ini kan unitnya tahun 2025," ucap Oky, saat ditemui Kompas.com, di ICE BDS, Tangerang, Jumat (26/9/2025).

Selain itu, perbedaan yang paling signifikan adalah dari spesifikasi. Di mana unit lelang belum menggunakan injeksi dan masih menggunakan kickstarter.

"Kalau yang saat ini sudah full injeksi, dan sudah elektrikal. Sudah ada fitur mirroring GPS, dan ABS. Kalau yang model lama yang dilelang itu tidak ada," kata Oky.

Tak hanya itu, unit yang dilelang juga tidak memiliki dokumen resmi atau surat-surat kelengkapan seperti Buku Kepemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB), Surat Tanda Kendaraan Bermotor (STNK) hingga faktur atau dokumen pembelian kendaraan resmi. Atau yang kerap disebut no paper.

Royal Enfield 350 dipamerkan pada ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2017 di JI Expo, Kemayoran, Jakarta, Jumat (28/4/2017). Seri terbaru ini terinspirasi oleh desain klasik dari sepeda motor Royal Enfield era 1950-an yang diproduksi di tanah kelahirannya, Redditch, Inggris.

"Kalau di lelang, no paper. Cuma dapat faktur untuk pengurusan STNK, BPKB segala macam itu urus sendiri. Surat-suratnya memang tidak lengkap seperti kita. Makanya dari harga juga mungkin lebih murah," kata Oky.

Lelang motor Royal Enfield oleh Bea Cukai memang menawarkan harga jauh lebih murah dibandingkan unit baru dari diler resmi.

Namun, perbedaan utamanya ada pada tahun produksi, spesifikasi, serta kelengkapan fitur modern. Selain itu, motor hasil lelang berstatus “no paper”. Dengan kata lain, harga murah datang dengan konsekuensi keterbatasan fitur dan administrasi