Pengalaman Nyata Pemilik Toyota Fortuner 2.8 Setelah 24.000 Km

Toyota Fortuner 2.8: Performa Tinggi dengan Beberapa Kekurangan
JAKARTA, KOMPAS.com – Toyota Fortuner 2.8 menjadi salah satu SUV ladder frame yang banyak diminati di Indonesia.
Mengusung mesin diesel 2.800 cc, kendaraan ini dikenal menawarkan performa yang kuat sekaligus kenyamanan untuk penggunanya.
Toyota Fortuner 2.8 GR Sport
Namun, bagaimana pengalaman sehari-hari pengguna dalam menggunakan Fortuner 2.8 ini?
Pengalaman Setelah 24.000 Kilometer
Mecky Octavian, pemilik Fortuner 2.8 GR Sport asal Jakarta, berbagi pengalamannya setelah satu tahun menggunakan mobil ini dengan jarak tempuh lebih dari 24.000 kilometer.
Toyota Fortuner 2.8 GR Sport
Menurutnya, Fortuner 2.8 memiliki beberapa keunggulan sekaligus kekurangan yang harus diperhatikan.
Octa mengungkapkan bahwa salah satu keunggulan utama dari Fortuner 2.8 terletak pada kualitas berkendara yang semakin baik. "Rasanya kabinnya kedap, suara luar enggak terlalu masuk, jadi lebih nyaman. Pengendaliannya juga mantap, performanya enak," tuturnya kepada Kompas.com, belum lama ini.
Kondisi ini ia rasakan ketika menggunakan mobil untuk perjalanan jauh, termasuk saat mudik ke Madiun, Jawa Timur pada Lebaran 2025.
Toyota Fortuner 2.8 GR Sport
Perbandingan dengan Model Sebelumnya
Sebelumnya, Octa menggunakan Fortuner 2019 dengan mesin 2.400 cc, dan merasakan perbedaan performa yang signifikan. "Yang baru jauh lebih kencang. Di tol lebih enak, akselerasinya mantap, suspensinya juga lebih empuk," tambahnya.
Selama satu tahun pemakaian, Fortuner miliknya telah menjalani dua kali servis, yang keduanya dilakukan secara gratis.
Toyota Fortuner 2.8 GR Sport
Servis pertama di Auto2000 Puri dan kedua di Astrido Ciputat. "Pelayanannya bagus, keluhan juga terselesaikan. Waktu itu ada bunyi di roda saat belok, setelah servis langsung hilang," ucapnya.
Catatan Penting dari Penggunaan Sehari-hari
Meskipun memiliki banyak keunggulan, Octa mencatat bahwa konsumsi bahan bakar Fortuner 2.8 masih tergolong boros, terutama jika dibandingkan dengan model sebelumnya. "Dalam kota sekitar 1:9, kadang 1:10. Kalau luar kota bisa 1:10 sampai 1:11. Padahal saya sudah pakai mode Eco," jelasnya.
Toyota Fortuner 2.8 GR Sport
Octa biasanya mengisi bahan bakar dengan Shell V-Power Diesel atau BP Ultimate Diesel, sedangkan Pertamina Dex hanya digunakan untuk perjalanan jauh, mengingat sulitnya menemukan BBM swasta di luar kota.
Selain itu, pajak tahunan untuk Fortuner 2.8 juga menjadi perhatian.
Dengan kapasitas mesin yang lebih besar dan usia yang lebih muda, pajak tahunan Fortuner keluaran 2024 dikenakan biaya lebih tinggi. "Kalau (Fortuner) yang lama pajaknya sekitar Rp 8 jutaan. Untuk yang ini bisa lebih, di atas Rp 10 jutaan," ungkapnya.
Dalam setahun penggunaan, Octa belum mengalami masalah yang sering muncul pada Fortuner model lama, seperti gangguan pada sistem turbocharger atau masalah pengereman.
Interior Toyota Fortuner 2.8 GR Sport 4x4
Dari segi kenyamanan, performa, dan layanan purna jual, Fortuner 2.8 memberikan nilai positif bagi pemiliknya.
Kesimpulan
Di antara kelebihan dan kekurangan yang ada, Octa menekankan bahwa Fortuner 2.8 jelas lebih enak digunakan dibandingkan Fortuner model lama.
Namun, pengguna juga harus siap dengan biaya tambahan, terutama terkait konsumsi bahan bakar dan pajak.
Plus: kabin lebih kedap dan nyaman, performa mantap, handling lebih baik.
Minus: konsumsi BBM lebih boros, pajak cukup menguras kantong, sempat muncul bunyi di kaki-kaki.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com.