21/09/2025 · 4 hari yang lalu

Kesalahan Umum Saat Merawat Aki Mobil

aki basah, perawatan aki, risiko aki, Tomy Irwan, Kesalahan Umum Saat Merawat Aki Mobil

Bagi sebagian pemilik mobil, merawat aki basah biasanya sebatas menambahkan air aki ketika volumenya berkurang.

Setelah menuang cairan, mesin pun langsung dinyalakan kembali agar mobil bisa dipakai.

Praktik ini memang lazim dilakukan, tetapi ternyata menyimpan risiko yang jarang disadari.

aki basah, perawatan aki, risiko aki, Tomy Irwan, Kesalahan Umum Saat Merawat Aki Mobil

Batas air aki basah

Tomy Irwan, pemilik GS Aki Super di Bekasi, Jawa Barat, menuturkan bahwa kebiasaan menyalakan mesin sesaat setelah menambahkan air aki justru bisa memperpendek usia komponen tersebut.

“Air yang baru ditambah itu harus diberi waktu dulu untuk meresap dan bercampur dengan larutan elektrolit di dalam aki," katanya kepada Kompas.com, Sabtu (20/9/2025).

"Kalau langsung distarter, campurannya belum stabil, akibatnya reaksi kimia tidak optimal,” lanjut dia.

Risikonya bukan hanya performa aki yang menurun, tetapi juga muncul potensi kerusakan.

Pelat aki bisa cepat panas, lalu berimbas pada kemampuan aki menyimpan arus listrik.

Tomy menyarankan pemilik mobil memberi jeda minimal 10 hingga 15 menit setelah isi ulang, sebelum kembali menyalakan mesin.

Dengan cara itu, larutan sudah tercampur sempurna sehingga aki bisa bekerja sebagaimana mestinya.

aki basah, perawatan aki, risiko aki, Tomy Irwan, Kesalahan Umum Saat Merawat Aki Mobil

Ilustrasi aki mobil.

Penting juga memahami bahwa tidak semua aki membutuhkan perlakuan yang sama.

Pada aki basah dan hybrid, cairan elektrolit memang harus rutin diperiksa dan ditambah menggunakan air demineralisasi atau air aki.

Berbeda dengan aki kering atau maintenance free (MF) yang sudah disegel dari pabrik dan tidak lagi memerlukan perawatan semacam ini.

Menurut Tomy, masalah serius bisa muncul jika pemilik mobil mengabaikan perawatan.

Saat cairan berkurang hingga pelat terlihat di permukaan, bagian tersebut akan mengalami oksidasi. “Kalau pelat sudah teroksidasi, aki tidak bisa menyimpan arus maupun menyalurkan listrik dengan baik. Tegangan hilang, kapasitas hilang, akhirnya mobil tidak bisa distarter. Jalan terakhir ya harus ganti aki baru,” ujarnya.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com.

Postingan Terkait

Categories

Tags

© TopCarNews Network. All Rights Reserved. Designed by TopCarNews