Kenali Penyebab Kerusakan Sensor Oksigen pada Kendaraan

Selain busi, kerusakan sensor oksigen pada mobil maupun sepeda motor juga bisa menjadi penyebab utama gas buang tidak terkontrol dan turunnya performa mesin.
Diko Oktaviano, Aftermarket Technical Support PT Niterra Mobility Indonesia (produsen busi NGK Indonesia), menjelaskan bahwa pada dasarnya sensor oksigen memiliki usia pakai yang panjang.
Meski demikian, ada beberapa hal yang dapat membuat komponen ini rusak dan menimbulkan dampak negatif.
"Sensor oksigen memang memiliki usia pakai yang panjang, tetapi bukan berarti komponen ini tidak bisa rusak," ucap Diko beberapa waktu lalu kepada KOMPAS.com.

Sensor oksigen
Penyebab Kerusakan Sensor Oksigen
Menurut Diko, penyebab kerusakan sensor oksigen bisa disebabkan oleh beberapa hal umum, antara lain:
- Kabel rusak akibat getas atau tekanan
- Deformasi karena benturan atau getaran
- Konektor meleleh akibat panas berlebih
- Seal melemah karena tekanan atau getaran, sehingga air masuk dan menyebabkan korsleting
- Sumbatan karbon, oli, atau kotoran yang memutus output akibat pemanasan internal
- Timbunan karbon pada bodi sensor yang membuat tegangan sensor abnormal
- Lelehan silikon yang menempel pada bodi sensor dan mengganggu output sensor
- Konektor kemasukan air hingga menyebabkan korsleting
Masalah tersebut, lanjut Diko, perlu diantisipasi pemilik kendaraan. Karena itu, diperlukan pengecekan rutin untuk mengetahui kondisi sensor oksigen.

Kerja Sensor Oksigen
"Kondisi-kondisi itu yang harus diwaspadai. Biasanya saat servis di bengkel resmi, mekanik juga memeriksa sensor oksigen. Bila kotor, akan langsung dibersihkan," jelas Diko.