
Pemerintah Indonesia membuka peluang kerja sama dengan Xiaomi untuk mengembangkan kendaraan listrik (EV) di dalam negeri, termasuk model berbasis Xiaomi SU7.
Hal itu menjadi salah satu topik utama dalam pertemuan antara Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dan manajemen Xiaomi Communications Co., Ltd. di Shanghai, China, Jumat (10/10).
Dalam keterangannya, disebutkan bahwa kedua pihak mendiskusikan potensi kolaborasi pengembangan kendaraan listrik sebagai bagian dari perluasan investasi Xiaomi di Indonesia.
"Langkah ini diyakini akan membuka lapangan kerja, mempercepat transfer teknologi, dan meningkatkan daya saing industri dalam negeri," kata Agus dikutip Instagram @kemenperin_ri, Sabtu (11/10/2025).
Xiaomi SU7 merupakan mobil listrik pertama dari Xiaomi yang diluncurkan pada 28 Maret 2024 di Beijing, China.
Sedan listrik ini hadir dalam empat varian, yakni SU7, SU7 Pro, SU7 Max, dan SU7 Ultra, dengan desain yang terinspirasi dari Porsche dan Tesla.
Di atas kertas, varian Standard dibekali baterai 73,6 kWh dengan tenaga 299 Tk dan jarak tempuh hingga 700 kilometer menurut pengujian CLTC. Harganya dipatok mulai dari 215.900 yuan atau sekitar Rp 497 juta.
Sementara varian tertinggi, SU7 Ultra, menawarkan performa lebih ekstrem dengan tenaga mencapai 1.139 kW, sistem penggerak all-wheel drive (AWD), serta penggunaan 17 komponen serat karbon termasuk atap dan sayap belakang yang mampu menghasilkan downforce hingga 285 kg.
Varian ini dibanderol sekitar 529.900 yuan atau setara Rp 1,2 miliar, dan mendukung pengisian cepat DC hingga 490 kW, yang memungkinkan pengisian 0–80 persen hanya dalam waktu sekitar 15 menit.
Selain membahas peluang di sektor otomotif, pemerintah juga mendiskusikan kerja sama dengan Xiaomi untuk produksi tablet di Indonesia serta pengembangan investasi baru di sektor elektronik nasional.
Hingga tahun 2025, Xiaomi tercatat telah menanamkan investasi sekitar Rp 3 triliun di Indonesia untuk produksi smartphone, tablet, dan televisi melalui kemitraan dengan PT Satnusa Persada Tbk dan PT Arisa Mandiri Pratama.
"Kemenperin terus membangun kolaborasi global untuk mewujudkan ekosistem manufaktur dan EV yang kuat. Indonesia menuju pusat teknologi dan manufaktur di kawasan," tutupnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Source: Kemenperin Bahas Potensi Kehadiran Mobil Listrik Xiaomi SU7