Jangan Sampai Telat, Ini Waktu yang Tepat Servis Karburator Mobil
Servis karburator mobil penting dilakukan secara rutin agar kinerja mesin tetap optimal.
Sebagai acuan umum, servis karburator biasanya dilakukan setiap satu tahun sekali atau setiap menempuh jarak 10.000 kilometer.
Menurut Yono Suhud, pemilik bengkel Yonz Carburator di Kramat Djati, Jakarta Timur, banyak pemilik mobil yang baru membawa kendaraan setelah mesin brebet atau mogok.
Ia menegaskan bahwa kebiasaan menunggu sampai muncul gejala berat bisa membuat biaya perbaikan jadi lebih mahal.
"Biasanya pada baru servis waktu gejala bensin udah kerasa cepat habis. Nah, sebaiknya sebelum ada gejala udah harus diservis rutin biar karburator tetap bersih," terang Yono.
Mesin sulit dihidupkan, konsumsi bensin boros, dan putaran mesin tidak stabil adalah tanda karburator butuh perhatian lebih cepat.
Jika muncul asap hitam dari knalpot, itu juga bisa jadi tanda campuran bahan bakar tidak sempurna akibat karburator kotor.
Yono menambahkan bahwa servis rutin tidak hanya membersihkan kotoran, tapi juga memastikan spuyer atau nozzle karburator tidak aus.
“Kalau spuyer sudah terkikis, campuran bensin bisa berlebihan, mesin jadi brebet, dan konsumsi BBM melonjak,” jelasnya.
Selain menjaga efisiensi bahan bakar, servis karburator juga membantu mesin lebih responsif saat akselerasi.
Dengan kondisi karburator yang bersih, mesin bisa bekerja lebih ringan dan mengurangi risiko mogok mendadak di jalan.
“Servis karburator idealnya jangan ditunda, karena masalah kecil bisa jadi kerusakan besar kalau dibiarkan,” ungkap Yono.
Hal ini terutama berlaku pada mobil lawas yang masih menggunakan sistem karburator dibandingkan injeksi modern.
Dengan disiplin servis rutin, pemilik mobil bisa menjaga performa tetap stabil sekaligus menghemat biaya jangka panjang.
