Apa Dampak Menyepelekan Kopling Selip? Ternyata Bisa Bikin Bahaya

Kopling selip sering dianggap masalah kecil, padahal dampaknya bisa sangat merugikan bagi pemilik mobil.
Gejala ini membuat tenaga mesin tidak tersalurkan dengan sempurna ke roda, sehingga performa kendaraan menurun drastis.
Menurut Revi Sandi, pemilik bengkel Maju Jaya di Cibubur, kopling selip bisa membuat mobil terasa lambat saat akselerasi.
Selain performa menurun, kopling selip juga menyebabkan konsumsi bahan bakar menjadi lebih boros.
"Kalau kopling selip itu bikin tenaga kurang tapi konsumsi bensin jadi lebih boros," kata Revi.
Mesin harus bekerja lebih keras untuk mencapai kecepatan tertentu karena tenaga banyak terbuang di kopling.
Revi menambahkan bahwa gesekan berlebihan akibat kopling selip dapat merusak flywheel, release bearing, bahkan transmisi.
"Gesekan waktu kopling selip itu bisa berakibat rusaknya flywheel, bearing release, sampai ke transmisi bisa kena," tambahnya.
Jika sudah merembet ke komponen lain, biaya perbaikannya bisa jauh lebih mahal daripada mengganti kampas kopling.
Dampak lain yang sering muncul adalah bau hangus menyengat akibat kampas kopling terbakar karena panas berlebih.
Revi menjelaskan, bau hangus biasanya terasa saat melewati tanjakan atau kondisi macet dengan penggunaan kopling intensif.
Risiko paling berbahaya dari kopling selip adalah kehilangan tenaga mendadak atau mogok di tengah jalan.
Hal ini bisa memicu kecelakaan, terutama di jalan menanjak atau saat kondisi lalu lintas sedang padat.
“Kalau sudah terasa gejala kopling selip, jangan ditunda, segera bawa mobil ke bengkel untuk dicek," tutupnya.
Dengan melakukan perbaikan lebih awal, pengemudi bisa mencegah kerusakan lebih parah dan menghindari biaya besar.