Mirip Handphone, Ini Kebiasaan yang Bikin Baterai Mobil Listrik Cepat Drop

– Usia pakai baterai jadi salah satu kekhawatiran utama bagi para konsumen mobil listrik.
Padahal, banyak pabrikan yang sudah memberikan garansi baterai yang cukup panjang, mulai dari 8 hingga 10 tahun.
Bahkan, ada yang menawarkan garansi seumur hidup, meski tentu dengan syarat dan ketentuan tertentu.
Joseph Ananta, Professional of Cell Electrode Production PT HLI Green Power pernah mengatakan, umur baterai bisa dijaga dengan kebiasaan yang tepat.
“Ketika punya barang, pasti kita jaga supaya awet,” ujarnya.
Salah satu yang paling penting adalah menghindari over charging. Idealnya, pengisian baterai dilakukan hanya sampai 80–90 persen.
“Kalau ngecas sampai 100% sih boleh saja, asal mobil punya sistem pengaman seperti BMS yang ada di Hyundai All-new Kona Electric,” jelas Joseph.
Selain itu, hindari over discharging, yaitu kondisi baterai terlalu sering habis karena gaya mengemudi yang boros daya, seperti sering memacu kecepatan tinggi.
“Kalau bisa, jangan biarkan baterai turun sampai di bawah 20%,” sarannya.
Joseph menegaskan, baik over charging maupun over discharging sama-sama bisa melemahkan sel baterai.
Untuk mengatasi hal ini, beberapa mobil seperti Kona Electric sudah dilengkapi sistem proteksi otomatis agar baterai tidak sampai benar-benar habis total.
Tips lainnya adalah menghindari fast charging saat baterai dalam kondisi dingin.
“Sebaiknya mobil dipakai jalan dulu sebentar sebelum fast charging, supaya suhu baterai naik dan lebih aman untuk diisi cepat,” tambahnya.
Hal terakhir yang perlu diwaspadai adalah over heating.
Hindari memarkir mobil listrik di tempat panas langsung dalam waktu lama karena suhu ekstrem bisa menyebabkan kerusakan pada sel baterai.
“Sama kayak HP, kalau dijemur terus, selnya bisa cepat rusak,” tutup Joseph.