
Proyek ini merupakan hasil kolaborasi Plan Paint Indonesia, Freeflow Kustom Painting, dan DeVilbiss, dengan dukungan dari NA AutoProject.
Di bawah komando Anisa Andayani, CEO Plan Paint Indonesia, kolaborasi ini dirancang untuk menunjukkan bahwa dunia modifikasi Tanah Air mampu melahirkan karya dengan standar global tanpa meninggalkan akar budaya lokal.
"Kami ingin mengangkat seni Nusantara ke level baru, lewat karya yang menampilkan presisi teknis dan kekayaan estetika,” ujar Anisa di ICE BSD, Tangerang, Jumat 10 Oktober 2025.
Transformasi Miata ini terbilang ekstrem. Mobil yang awalnya berwarna merah itu dibongkar total, dipasangi body kit agresif dari Liberty Walk (LBWK) Jepang, serta disematkan sistem suspensi AirBFT agar tampil lebih modern dan berkarakter.
Namun, pesona sejatinya justru hadir pada teknik pengecatan 3D painting—sebuah pendekatan baru yang membuat motif-motif Toraja terlihat timbul seperti ukiran nyata.
Menurut sang seniman, Mochamad Syamsul Fahmi atau Fahmi Freeflow, pengerjaan motif Toraja pada bodi Miata ini menjadi tantangan tersendiri.
"Kami menggunakan empat motif tradisional Toraja yang masing-masing punya makna filosofis. Teknik 3D painting membuatnya terasa seperti relief yang hidup di permukaan mobil,” jelasnya.
Efek visual itu diperkuat dengan penggunaan cat silver chrome Plan Paint x IZ Metal by Rohan Izawa Japan, yang menciptakan pantulan mengilap bak cermin. Hasilnya, Miata ini tidak hanya tampil eksotis, tapi juga menghadirkan harmoni antara seni, teknologi, dan performa.
Bupati Tana Toraja, dr Zadrak Tombeg, turut mengapresiasi karya ini karena berhasil membawa simbol budaya daerah ke kancah industri kreatif modern. Ia menyebutnya sebagai bukti bahwa budaya Toraja mampu beradaptasi tanpa kehilangan jati diri.
Melalui “Toraja Roadster”, para modifikator Indonesia membuktikan bahwa modifikasi kini bukan sekadar estetika dan performa, tetapi juga bentuk ekspresi budaya yang memperkaya lanskap otomotif nasional di mata dunia.
Source: Mazda Miata Disulap Jadi “Toraja Roadster”