Honda Pangkas Investasi Kendaraan Listrik Tenaga Baterai, Pilih Genjot Pengembangan Hybrid

- Honda menyatakan akan mengurangi investasinya di kendaraan listrik bertenaga baterai (BEV).
Dalam pernyataan yang disampaikan Chief Executive Honda Toshihiro Mibe, alasan utamanya karena mengalami perlambatan penjualan BEV dan perubahan regulasi lingkungan.
"Lingkungan yang melingkupi industri otomotif berubah setiap hari. Ketidakpastian dalam lingkungan bisnis meningkat, terutama karena melambatnya ekspansi pasar BEV yang disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk perubahan dalam peraturan lingkungan," demikian pernyataan Honda.
Pengumuman itu juga menyatakan bahwa pabrikan Jepang itu membatalkan rencana bahwa BEV akan menjadi 30 persen dari penjualan kendaraan globalnya pada tahun 2030.
Mereka akan mengurangi investasi yang awalnya direncanakan 10 triliun Yen atau sekitar Rp 1.045 triliun (kurs 1 Yen = Rp 110,35), menjadi 7 triliun Yen atau setara Rp 772 triliun.
Meski demikian, Honda tidak secara persis menyatakan target barunya untuk jumlah penjualan produk BEV-nya.
Sebaliknya, mereka mengatakan akan fokus pada kendaraan hibrida yang akan diperkenalkan secara masif ke pasar mulai tahun 2027 dan seterusnya.
Sementara itu, CEO Honda Australia, Jay Joseph menjelaskan bahwa BEV bukanlah tujuan akhir pabrikan berlogo 'H' tersebut.
"Kendaraan listrik yang lebih baik adalah jalur untuk mencapai netralitas karbon, tapi tidak harus menjadi satu-satunya jalur," ujarnya, dilansir dari Seasia.news.