Solo Touring Menembus Kalimantan Barat Selama 12 Hari


Komunitas, Touring, royal enfield, Himalayan, kalimantan barat, Solo Touring Menembus Kalimantan Barat Selama 12 Hari

Indonesia menyimpan keragaman alam yang luar biasa, dari sabang sampai merauke, dari pesisir hingga pedalaman. Namun, di antara hamparan keindahan itu, Kalimantan masih menjadi wilayah yang jarang dijamah para petouring.

Perjalanan Abenk Kampak dimulai, sebuah ekspedisi penuh tantangan dengan motor Royal Enfield Himalayan 411. Perjalanan bertajuk West Borneo Explore 2024 Solo Ride #4 ini berlangsung selama 12 hari, menempuh jarak 2.206 kilometer jalur darat dan 1.700 kilometer laut.

Abenk menelusuri delapan kabupaten di Kalimantan Barat, mulai dari Ketapang, Sanggau, Landak, Kubu Raya, Mempawah, Bengkayang, Singkawang, hingga Sambas.

“Ini adalah perjalanan minim informasi awal mengenai kontur dan kondisi jalan, sosiologi rute, dan minim jaringan support. Ini benar-benar blind ride. Saya sengaja tidak melakukan persiapan maksimal seperti biasanya, untuk mendapatkan sensasi baru. Ternyata, perjalanan kali ini adalah yang terbaik dari tiga perjalanan sebelumnya,” ujar Abenk Kampak.

Komunitas, Touring, royal enfield, Himalayan, kalimantan barat, Solo Touring Menembus Kalimantan Barat Selama 12 Hari

Solo touring menembus Kalimantan Barat

Dalam eksplorasinya, Abenk menginjakkan roda di ujung barat Kalimantan, tepat di perbatasan Indonesia-Malaysia. Momen itu menjadi salah satu pengalaman paling berharga dalam perjalanannya. “Rasanya luar biasa bisa sampai di border line, di tanah paling ujung Indonesia,” katanya.

Perjalanan dimulai dari Bogor, tempat Abenk berdomisili. Dari sana, ia melajukan Himalayan 411 menuju Pelabuhan Tanjung Mas, Semarang, untuk menyeberang ke Kalimantan Barat.

Sebelum naik kapal, Abenk sempat menunggu di kantin pelabuhan yang, menurutnya, memberi kesan kurang menyenangkan. “Penataan ruangnya tidak nyaman, bahkan saya sempat melihat beberapa tikus melintas,” kisahnya.

Kapal yang digunakan adalah KM Dharma Ferry 2 milik PT Dharma Lautan Utama. Tidak tersedia kelas kabin atau kamar pribadi, hanya ekonomi duduk dan ekonomi tidur. Pelayaran berlangsung selama 40 jam menyeberangi Laut Jawa hingga Ketapang.

Komunitas, Touring, royal enfield, Himalayan, kalimantan barat, Solo Touring Menembus Kalimantan Barat Selama 12 Hari

Solo touring menembus Kalimantan Barat

Begitu tiba, Abenk mulai menapaki Jalan Raya Pelang – Lintas Kalimantan. Rute ini sulit ditebak, menghadirkan tantangan sekaligus keindahan yang tak terduga. “Yang di luar nalar adalah saya melakukan touring ini seorang diri,” ujarnya.

Ia sempat mencari informasi dari warga setempat, namun akhirnya lebih banyak mengandalkan Google Maps. Jalanan awalnya beraspal mulus, lalu berubah menjadi beton dengan besi tulangan yang menjulur. Tak jarang, genangan air sedalam 50 sentimeter menutup jalan sejauh puluhan kilometer.

“Sungguh awal yang sangat dahsyat, menyiksa, dan keterlaluan. Tapi semua itu hilang seketika saat memasuki Jalan Raya Trans Kalimantan. Saya berpikir, inilah surga berkendara,” tuturnya.

Rute hari kedua mengarah ke Pontianak melalui jalan nasional yang sempit tapi nyaman. Sepanjang perjalanan dari Ketapang hingga Pontianak, persediaan BBM dan warung kopi melimpah. “Kopi Kalimantan benar-benar punya karakter,” katanya.

Komunitas, Touring, royal enfield, Himalayan, kalimantan barat, Solo Touring Menembus Kalimantan Barat Selama 12 Hari

Solo touring menembus Kalimantan Barat

Usai beristirahat semalam di Pontianak, Abenk melanjutkan perjalanan ke PLBN Aruk – Temajuk, wilayah yang dikenal sebagai The Tail’s of Borneo. Di sana, ia bertemu petugas perbatasan dari TNI dan militer Malaysia, sebelum melanjutkan ke Desa Temajuk melalui Cermai dan Kecamatan Paloh yang memiliki pelabuhan kecil.

Untuk menyeberang, ia menggunakan ferry ASPD dengan durasi dua jam dan biaya Rp10 ribu. Ada juga opsi perahu klotok yang jauh lebih cepat, hanya 10 menit, namun dengan tarif Rp900 ribu.

Setelah puas menapaki jalanan ujung Kalimantan, Abenk kembali ke Bogor melalui jalur darat dan laut. Dalam perjalanan pulang, ia sempat bertemu komunitas motor yang hendak menuju acara di Port 99, Pontianak.

Sebagai sesama pengendara, Abenk tak melewatkan kesempatan itu. “Yang namanya anak motor, pasti sayang kalau tidak ikut,” ujarnya.

Acara tersebut menghadirkan pameran otomotif, sesi berbagi pengalaman, bazar, musik, hingga atraksi khas komunitas roda dua. Semua itu membuat Abenk semakin bangga menjadi bagian dari negeri yang begitu luas dan berwarna.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.

Source: Solo Touring Menembus Kalimantan Barat Selama 12 Hari

Postingan Terkait

Categories

Tags

© TopCarNews Network. All Rights Reserved. Designed by TopCarNews