
Data lembaga riset Rho Motion mencatat penjualan kendaraan listrik global yang meliputi battery electric vehicle (BEV) dan plug-in hybrid electric vehicle (PHEV) mencatat rekor baru pada September 2025.
Dikutip Reuters, jumlah mobil listrik rendah emisi tersebut berhasil naik 26 persen dari satu tahun sebelumnya menjadi 2,1 juta unit.
Kenaikan ini didorong oleh permintaan tinggi di China serta lonjakan pembelian di Amerika Serikat menjelang berakhirnya insentif pajak kendaraan listrik.
Ilustrasi mobil listrik.
“Dengan berakhirnya insentif federal, permintaan di AS diperkirakan turun tajam pada kuartal terakhir tahun ini,” ujar Charles Lester, Data Manager Rho Motion, Rabu (15/01/2025).
China Jadi Penggerak Utama
China tetap menjadi pasar kendaraan listrik terbesar di dunia. Negara itu mencatat penjualan sekitar 1,3 juta unit, atau dua pertiga dari total global.
Peningkatan terjadi karena banyak konsumen memanfaatkan subsidi tukar tambah sebelum sejumlah wilayah menghentikannya.
Sementara di Eropa, penjualan naik 36 persen menjadi 427.541 unit. Lonjakan didorong oleh insentif di Jerman dan permintaan kuat di Inggris.
Tesla juga diperkirakan akan memperketat persaingan lewat Model Y versi lebih terjangkau yang baru diluncurkan di kawasan tersebut.
Tes tabrak mobil listrik AION V
AS dan Wilayah Lain Tumbuh Pesat
Pasar Amerika Utara mencatat kenaikan 66 persen, mencapai sekitar 215.000 unit. Lonjakan ini terjadi menjelang berakhirnya insentif pajak 7.500 dolar AS bagi pembeli kendaraan listrik.
Wilayah lain di luar China, Eropa, dan Amerika Utara juga tumbuh cepat, naik 48 persen menjadi sekitar 153.000 unit.
Insentif Masih Jadi Faktor Kunci
Rho Motion menilai, pertumbuhan pasar kendaraan listrik global sangat bergantung pada kebijakan insentif dan subsidi pemerintah.
Ketika dukungan fiskal berkurang, penjualan cenderung melambat. Beberapa produsen seperti General Motors dan Hyundai kini menawarkan diskon atau menyesuaikan produksi untuk menjaga permintaan.
Pasar Indonesia Melambat
Berbeda dengan tren global, pasar mobil listrik di Indonesia justru melambat tajam. Data Gaikindo mencatat, distribusi mobil listrik berbasis baterai (BEV) dari pabrik ke diler pada September 2025 hanya 4.039 unit.
Angka itu turun 36,3 persen dibanding satu bulan sebelumnya yang mencapai 6.341 unit dan melambat cukup tipis dari periode sama tahun sebelumnya, yakni dari 4.296 unit.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Source: Penjualan EV Dunia September 2025 Cetak Rekor, Indonesia Melambat