Pengalaman 3 Tahun Pemilik Toyota Kijang Innova Reborn: Plus Minus

JAKARTA, KOMPAS.com – Toyota Kijang Innova Reborn menjadi salah satu kendaraan MPV pilihan keluarga di Indonesia.
Mobil ini hadir dengan dua pilihan mesin, yaitu bensin berkapasitas 2.000 cc dan diesel 2.400 cc, yang bisa dipadukan dengan transmisi manual atau otomatis.
Dalam ulasan kali ini, kita akan menggali pengalaman pemiliknya, Asyraf Rafi, yang telah mengendarai Innova Reborn tipe V Diesel A/T tahun 2022 selama tiga tahun dengan total jarak tempuh 24.000 kilometer.
Toyota Innova Reborn
Performa Mesin
Asyraf Rafi menilai performa mesin diesel 2GD yang digunakan Innova Reborn sangat memuaskan. “Torsinya enak, turbonya main di bawah sampai tengah. Untuk setop and go cocok banget, di tol juga kuat,” ungkap Rafi.
Dengan performa yang berada di atas rata-rata untuk kelas medium MPV, Innova Reborn mampu menawarkan pengalaman berkendara yang nyaman baik di dalam kota maupun luar kota.
Innova Reborn diesel di beberapa diler Kota Semarang dan sekitarnya kosong sejak dua minggu terakhir.
Kenyamanan dan Konsumsi Bahan Bakar
Dari segi kenyamanan, Rafi mencatat bahwa bantingan suspensi mobil ini terasa cukup empuk dan tetap stabil saat melaju di jalan tol.
Selain itu, konsumsi bahan bakar juga cukup hemat.
Toyota Kijang Innova Reborn tipe E bisa dimodifikasi jadi seperti tipe Venturer
Dalam perjalanan di tol dengan kecepatan 80–100 kilometer per jam, Rafi mencatat konsumsi bisa mencapai 16 kilometer per liter.
Namun, saat menghadapi kemacetan di dalam kota, konsumsi bahan bakar berkisar 10 kilometer per liter.
Gaya Desain
Kabin Toyota Innova Reborn Bekas
Dengan dimensi yang besar, Innova Reborn memberikan rasa percaya diri bagi pengemudinya di jalan.
Kabin yang lega juga membuat mobil ini cocok untuk digunakan oleh keluarga.
Meski demikian, Rafi merasakan beberapa kekurangan dari model ini.
Mesin di balik kap Toyota Innova Venturer
Salah satunya adalah bodi yang mudah limbung saat bermanuver. “Kalau belok di jalan tol, mobil terasa limbung. Terus dia enggak 'satset' seperti mobil lain, terutama saat di perkotaan,” ujarnya.
Pengereman dan Fitur yang Masih Perlu Peningkatan
Di bagian pengereman, Innova Reborn masih menggunakan tromol di roda belakang, sehingga cengkeraman rem terasa kurang optimal dibandingkan dengan kendaraan lain seperti Fortuner yang telah menggunakan rem cakram di keempat rodanya.
Rafi juga mengamati bahwa beberapa fitur penting belum tersedia pada tipe V miliknya, seperti keyless entry, push start/setop button, dan electric seat. “Waktu itu Venturer harganya sekitar Rp 505 jutaan, sementara tipe V Rp 450 jutaan. Jadi saya ambil tipe V saja,” jelas Rafi.
Biaya Perawatan
Dalam hal perawatan, Rafi merasa diuntungkan.
Toyota Kijang Innova Reborn tipe E bisa dimodifikasi jadi seperti tipe Venturer
Selama tiga tahun pemakaian, dia tidak mengeluarkan biaya besar karena mendapatkan fasilitas servis gratis hingga 50.000 kilometer atau lima tahun. "Oli, filter oli, sampai tune-up gratis semua. Paling cuma spooring bayar kurang lebih sekitar Rp 300.000," kata Rafi.
Namun, ia harus membayar pajak tahunan yang cukup tinggi sekitar Rp 9,8 juta karena statusnya sebagai kendaraan kedua.
Pengalaman Servis yang Berbeda
Rafi berbagi pengalaman mengenai servis di bengkel resmi, di mana ia menemukan bahwa booking melalui website Auto2000 lebih cepat dibandingkan dengan aplikasi mToyota. “Kalau lewat aplikasi Toyota, agak lama responnya. Kalau via website Auto2000 lebih cepat ditangani,” ujar Rafi.
Kesimpulan: Kelebihan dan Kekurangan
Secara keseluruhan, Rafi puas dengan Toyota Kijang Innova Reborn.
Ia juga membandingkan dengan generasi sebelumnya, Grand Innova Barong, yang menurutnya memiliki stabilitas dan tenaga mesin yang lebih baik. “Kalau Innova Barong, turbo lag-nya parah. Innova Reborn lebih cepat dan sudah lebih stabil,” kata dia.
Namun, mobil ini masih memiliki catatan, antara lain pada sisi stabilitas bodi, fitur yang kalah lengkap dibanding tipe lebih tinggi, dan pengereman belakang yang belum optimal.
Kelebihan:
Mesin bertenaga, konsumsi BBM di tol cukup irit, kabin lega, biaya perawatan ringan
Kekurangan:
Bodi limbung saat bermanuver, rem belakang masih tromol, fitur terbatas pada tipe V, muncul karat di kolong
Dengan penilaian yang objektif, Toyota Kijang Innova Reborn tetap menjadi pilihan yang patut dipertimbangkan oleh para keluarga yang mencari kendaraan MPV yang andal di Indonesia.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com.