Mengenal MGOCI, Wadah Bagi Pengguna Mobil MG di Indonesia

Kehadiran merek Morris Garage (MG) di Indonesia memang masih terbilang baru dibandingkan dengan para pemain lama asal Jepang maupun Korea.

Meski begitu, komunitas penggunanya justru berkembang pesat, salah satunya lewat MG Owners Club Indonesia (MGOCI).

Komunitas ini resmi dideklarasikan pada 28 Oktober 2023, bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda.

Pemilihan tanggal tersebut bukan tanpa alasan, melainkan sebagai simbol kebersamaan di antara para pemilik mobil MG, yang saat itu jumlahnya mulai bertambah setelah pandemi mereda.

“Awalnya tahun 2022 kami hanya 4–5 orang saja. Waktu itu pengguna MG masih jarang. Baru di 2023, setelah ada pameran otomotif pasca-Covid, orang mulai banyak membeli MG,” ujar Ketua MGOCI, Samuel, kepada Kompas.com, Minggu (21/9/2025).

MG Owners Club Indonesia (MGOCI).

MGOCI terbuka bagi seluruh pemilik mobil MG di Indonesia, tanpa membedakan tipe.

Baik pemilik MG HS, MG 5 GT, MG 4 EV, maupun MG ZS dan ZS EV, semua bisa bergabung di dalamnya.

Keberadaan komunitas ini menjadi ruang untuk saling bertukar informasi, mulai dari tips perawatan, pengalaman berkendara, hingga layanan purna jual.

“Tidak hanya untuk pembeli baru, tapi juga mereka yang membeli MG bekas. Banyak pertanyaan muncul, dan di sinilah komunitas hadir untuk saling membantu,” kata Samuel.

Dari Grup Chat hingga Turing ke Jawa Tengah

Awalnya, interaksi antaranggota dilakukan lewat grup percakapan di Telegram.

MG Owners Club Indonesia (MGOCI).

Namun, seiring bertambahnya pengguna, MGOCI memperluas komunikasi melalui WhatsApp Group yang dikhususkan bagi anggota aktif dan rutin berkegiatan.

Tidak hanya berkumpul secara daring, MGOCI juga rajin menggelar aktivitas offline seperti turing, kopi darat, hingga kunjungan ke diler.

Perayaan anniversary pertama pada 2024, misalnya, digelar di Bandung, Jawa Barat.

Kota ini dipilih karena menjadi salah satu lokasi awal berdirinya diler MG di Indonesia.

Setelah itu, rombongan MGOCI melanjutkan perjalanan ke berbagai kota lain, mulai dari Cirebon, Kuningan, Semarang, hingga Solo–Yogyakarta.

Menurut Samuel, touring bukan sekadar ajang silaturahmi, melainkan juga cara memperkenalkan komunitas dan meningkatkan kesadaran merek MG di daerah.

“Kalau di Jakarta orang sudah cukup mengenal MG, tapi di luar Jabodetabek masih banyak yang penasaran. Touring membuat orang melihat langsung kalau MG memang ada di jalan,” ujarnya.

MG Owners Club Indonesia (MGOCI).

Fokus di Jawa, Menatap Lebih Luas

Saat ini, MGOCI masih memusatkan kegiatan di wilayah Jawa.

Misinya sederhana, yakni mengumpulkan pengguna MG dalam suasana kekeluargaan.

Namun, ke depan, tidak menutup kemungkinan aktivitas akan merambah ke Sumatera atau bahkan Bali.

“Waktu konvoi ke Solo, banyak orang menoleh karena melihat MG beriringan dengan warna yang berbeda-beda. Itu menunjukkan merek MG masih jarang ditemui di luar Jabodetabek,” tambah Samuel.

Seiring dengan bertambahnya kegiatan, jumlah anggota MGOCI juga semakin besar.

Saat ini, komunitas sudah memiliki sekitar 1.400 anggota di Facebook, 500 pengikut di Instagram, serta lebih dari 200 anggota di Telegram.

Sementara grup WhatsApp diisi sekitar 50 orang yang aktif mengikuti kegiatan.

Meski demikian, MGOCI hingga kini masih berdiri secara mandiri.

Komunitas ini belum digandeng langsung oleh MG Motor Indonesia sebagai agen pemegang merek.