Hati-Hati, Salah Buka Baut Saat Ganti Oli Bisa Bikin Mesin Mobil Rusak

Penggantian oli mesin pada mobil membutuhkan ilmu. Tanpanya, perawatan yang seharusnya bisa menjaga performa dan keawetan komponen mobil justru membawa kerusakan.
Jangan sampai saat proses penggantian oli mesin salah membuka baut pembuangan. Ini bisa terjadi ketika konsumen mengganti oli secara mandiri di rumah.
Paryudi, Technical Leader Nasmoco Bantul mengatakan lubang pembuangan oli mesin berupa baut atau drain plug di kolong mobil.
“Konsumen bisa dengan mudah mengenali mana baut drain plug dan bukan, yakni dengan memperhatikan areanya, dia berada di tengah bak oli, hanya saja ada dua bak penampungan oli pada mobil matik,” ucap Paryudi kepada Kompas.com, Kamis (18/9/2025).
Drain plug pada mobil matik sama, yakni berupa baut sehingga konsumen bisa saja salah melepas atau tertukar antara mesin dan transmisi. Pehatikan letak mesin dan transmisi sebelum melepas baut pembuangan oli.
“Pernah kejadian, konsumen ganti oli sendiri di rumah, seharusnya yang dibuka baut oli mesin tapi salah, baut oli transmisi, sehingga oli transmisi terbuang, sementara pengisian oli baru di lubang oli mesin,” ucap Paryudi.
Ilustrasi ganti oli mobil
Akibatnya, oli mesin menjadi terlalu penuh dan transmisi olinya kosong. Kesalahan ini fatal karena saat mobil dioperasikan akan membuat gearbox rusak dalam waktu singkat.
“Saat mesin dinyalakan, seharusnya pompa oli transmisi menyedot oli untuk disirkulasikan ke seluruh komponen dan menjadi pentransfer tenaga, tapi karena kosong, maka terjadi selip, kampas koplingnya jadi cepat aus,” ucap Paryudi.
Estimasi perbaikan transmisi karena kesalahan tersebut bisa menyentuh angka puluhan juta rupiah. Semakin mahal biayanya bila dari hasil pemeriksaan banyak dijumpai komponen yang rusak.
Ilustrasi ganti oli transmisi
“Ada banyak komponen yang terlibat seperti kampas kopling dan plat di area forward clutch, reverse clutch, over running clutch dan sebagainya, potensi kerusakan bisa sangat kompleks,” ucap Paryudi.
Belum lagi kerusakan yang bisa terjadi pada mesin. Oli yang terlalu penuh pada mesin juga berdampak pada performa seperti tenaga menjadi lebih lemot dan ada potensi oli ikut terbakar.
“Dampaknya asap knalpot menjadi putih pekat, pada mesin diesel bisa saja terjadi diesel run away, yakni kondisi mesin tak bisa mati meski kontak sudah di-off-kan,” ucap Paryudi.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com.