Fabio Quartararo sudah empat tahun puasa gelar MotoGP. Setelah menjuarai MotoGP 2021, prestasi El Diablo surut di musim-musim selanjutnya. Bahkan buat menembus tiga besar saja, dia sangat kesulitan. Apakah Quartararo harus mengikuti jejak Marc Marquez yang kembali menjuarai MotoGP usai pindah dari Honda ke Ducati?
Yamaha memang sukses menjadikan Quartararo sebagai pebalap dengan gaji paling tinggi di MotoGP, tapi Yamaha gagal dalam memberikan prestasi berkelanjutan untuk rider asal Prancis tersebut. Setelah 2021, motor Yamaha YZR-M1 tak lagi kompetitif dan sangat jarang naik podium. Tak jarang, Quartararo juga meluapkan rasa frustasinya.
Situasi yang sama juga terjadi di Honda. Hal itu pun kemudian disadari oleh pebalap andalan mereka, Marc Marquez. Rider Spanyol itu kemudian melakukan keputusan besar, dengan hengkang dari tim Repsol Honda yang telah memberinya enam gelar juara dunia MotoGP.
Pada 2024 Marquez pindah ke tim satelit Ducati, Gresini Racing. Dan di musim perdananya mengendarai Desmosedici, Marquez langsung nyetel dan finis di urutan ketiga pada klasemen akhir MotoGP 2024. Prestasi itu pun bikin Marquez digaet ke tim pabrikan Ducati Lenovo. Sesuai prediksi, Marquez tampil bagus dan menjuarai MotoGP 2025.
Apakah Quartararo tidak ingin meniru langkah Marquez yang sukses bangkit dari keterpurukan dengan cara pindah tim?

Fabio Quartararo Foto: Bayu Baskoro/detikcom
Quartararo mengatakan, perlu mempertimbangkan berbagai hal sebelum memutuskan pindah tim. Marquez pindah ke Gresini Racing dengan kontrak yang masih tersisa empat tahun di Repsol Honda. Marquez juga bisa pindah tim dengan mudah karena saat itu para pebalap MotoGP banyak yang terikat kontrak dengan timnya masing-masing.
"Yah, pada akhirnya Marc pergi ke Gresini di saat semua pebalap sudah punya kontrak dan itu di antara (siklus) kontrak," kata Quartararo kepada DAZN seperti dikutip Crash.
"Tentu saja, saya harus membuat keputusan. Tapi saya masih perlu melihatnya, karena saya masih berpikir ini terlalu dini. Namun saya yakin bahwa dengan potensi yang kami miliki, saya rasa kami layak berada di tim pabrikan," tambah Quartararo.

Marc Marquez Foto: REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Dengan pernyataan itu, sepertinya Quartararo tak tertarik mengikuti jejak Marquez yang rela 'turun' ke tim satelit lebih dahulu sebelum digaet tim pabrikan. Quartararo lebih memilih opsi pindah langsung ke tim pabrikan jika dia harus angkat kaki dari Yamaha.
Di sisi lain, saat ini Quartararo masih percaya dengan proyek Yamaha. Apalagi Yamaha banyak melakukan perubahan dan juga mengembangkan mesin baru berkonfigurasi V4.
"Anda harus selalu mempertimbangkan dan melihat bagaimana Yamaha bekerja pada motor barunya," tukasnya.
Source: Frustasi di Yamaha, Mungkinkah Quartararo Tiru Jejak Marquez?