
— Umumnya, harga mobil bekas akan turun seiring usia pemakaian. Namun di pasar mobil bekas, ada sejumlah model yang justru mengalami kenaikan harga.
Fenomena ini terjadi karena faktor kelangkaan, loyalitas penggemar, hingga nilai historis kendaraan yang membuat permintaan tetap tinggi meski unit barunya sudah tidak lagi diproduksi.
Menurut Thung Andi Supriadi, pemilik Rendani Mobil, tren ini sering muncul pada mobil-mobil yang sudah tidak diproduksi tetapi memiliki basis penggemar besar.
“Biasanya mobilnya sudah tidak keluar barunya, tapi peminatnya masih banyak. Contohnya seperti Toyota Innova Diesel tipe V produksi 2012 sampai 2018 yang harganya cenderung naik,” ujarnya kepada Kompas.com, Minggu (12/10/2025).
Thung menambahkan, karakter mesin diesel yang terkenal tangguh dan efisien membuat model seperti Innova Diesel tetap diminati.
Banyak pembeli lebih memilih generasi lama karena dinilai lebih mudah dirawat dan terbukti kuat untuk penggunaan jangka panjang.
Sementara itu, menurut Agus, pemilik showroom Autofocus, kenaikan harga mobil bekas biasanya terjadi ketika permintaan jauh melebihi jumlah unit yang tersedia.
“Penyebab utama harga mobil bekas bisa naik adalah karena peminatnya lebih banyak daripada produksinya,” kata Agus.
Ia mencontohkan beberapa model yang kini justru mengalami peningkatan nilai jual.
“Mobil-mobil hobi yang bersifat limited biasanya naik, seperti Mercy G-Class versi heritage atau Toyota Century. Mobil seperti itu punya nilai eksklusif dan dicari oleh kolektor,” ujarnya.
Selain faktor kelangkaan, tren gaya hidup dan nostalgia juga berperan besar. Mobil dengan desain khas, sejarah tertentu, atau reputasi tinggi sering kali menjadi incaran kolektor, terutama di kalangan pecinta otomotif yang melihat kendaraan bukan sekadar alat transportasi, tapi juga investasi.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Source: Alasan Mobil Bekas Harganya Bisa Stabil Bahkan Naik