Mengungkap Kelebihan dan Kekurangan Yamaha Aerox Alpha CyberCity

Yamaha Aerox Alpha tersedia dalam beberapa pilihan, yaitu varian Standard, CyberCity, Turbo, dan Turbo Ultimate.
Tersedia dua varian CVT, yaitu yang biasa dan elektrik, atau yang disebut Yamaha sebagai YECVT.
Kompas.com mendapatkan kesempatan untuk menguji pemakaian harian dari Aerox Alpha CyberCity.
Bisa dikatakan, CyberCity menjadi pilihan dengan fitur yang mumpuni, harga menengah (Rp 33,9 jutaan), serta tanpa CVT elektrik.
Berikut adalah tes lengkap Kompas.com mengenai Aerox Alpha CyberCity, mulai dari desain, spesifikasi lengkap, rasa berkendara, hingga biaya kepemilikan.
Desain Sporty
Siluet Aerox yang sporty tetap dipertahankan pada Alpha.
Tampilannya terlihat semakin sporty, dengan ubahan desain paling kentara di bagian depan dan belakang.
Fasia dari Aerox Alpha kini menggunakan model lampu baru.
TIga generasi Yamaha Aerox 155
Sebelumnya hanya ada reflektor LED saja, tetapi di Alpha terdapat empat LED proyektor, serta posisi lampu sein yang pindah dari bawah ke atas, bergabung dengan headlamp.
Sementara itu, bagian belakang desainnya berubah dengan model lampu yang mirip seperti R-Series Yamaha.
Tipenya vertikal, seperti yang ditemukan di motor sport fairing R15, atau bahkan R1.
Pada varian CyberCity, kombinasi warnanya nyentrik, khususnya Matte Blue Red.
TIga generasi Yamaha Aerox 155
Utamanya terdapat campuran warna biru dan ungu, serta ada warna merah terang yang mencolok di bagian tengah bodi dan pelek, sehingga terlihat mencolok.
Selain itu, terdapat juga permainan finishing pada bodi.
Bagian warna biru dan ungu dibuat matte, sementara yang oranye, glossy atau mengkilap, dengan kualitas yang solid.
Yamaha Aerox Alpha Cybercity
Hal baru lainnya pada Aerox Alpha ada di bagian klaster instrumen.
Varian CyberCity memang belum dilengkapi dengan TFT, tetapi sudah menggunakan LCD dengan negative display, yang dipasang agak tegak sehingga terlihat unik dan dilengkapi dengan visor.
Spesifikasi dan Fitur
Sektor dapur pacu, Aerox Alpha CyberCity masih mempertahankan mesin 155cc.
TIga generasi Yamaha Aerox 155
Tenaganya mencapai 15,4 PS atau sekitar 15,19 TK di 8.000 RPM dan torsi 14,2 Nm di 8.000 RPM, disalurkan ke roda belakang menggunakan CVT.
Secara rangka, modelnya adalah underbone, dengan suspensi depan teleskopik berukuran as 30mm dan belakang menggunakan shockbreaker ganda dengan tabung.
Sistem pengereman juga sudah menggunakan cakram di depan dan belakang serta ABS single channel.
Yamaha Aerox Alpha Cybercity
Secara dimensi, Aerox Alpha CyberCity memiliki panjang 1.980mm, lebar 710mm, dan tinggi 1.170mm.
Jarak sumbu rodanya adalah 1.350mm dengan ground clearance 145mm, tinggi tempat duduk di 790mm, dan bobotnya 127 Kg.
Kapasitas tangki BBM sebesar 5,5 liter.
Yamaha Aerox Alpha Cybercity dengan generasi Aerox lainnya
Tempat penyimpanan di bawah jok berukuran 24,5 liter dan terdapat juga laci di dek, di dalamnya terdapat colokan USB untuk mengisi daya telepon pintar.
Fitur lain yang ada di Aerox Alpha CyberCity adalah smart key system dan sistem koneksi Y-Connect.
Fitur ini memungkinkan pengguna untuk terhubung ke telepon pintar untuk notifikasi telepon atau pesan singkat yang masuk.
Yamaha Aerox Alpha Cybercity dengan generasi Aerox lainnya
Rasa Berkendara Aerox Alpha CyberCity
Mesin 155cc VVA yang dipadukan dengan CVT konvensional menjadikan pengalaman berkendara harian tetap nyaman, baik saat melaju dengan kecepatan rendah maupun saat menyalip kendaraan lain.
Meskipun tidak ada perubahan drastis dalam spesifikasi, performa yang ditawarkan cukup memuaskan.
Yamaha Aerox Alpha Cybercity
Salah satu ubahan paling signifikan terdapat pada racikan kaki-kaki, di mana suspensi depan memiliki diameter as yang lebih besar.
Di bagian belakang, Aerox Alpha dilengkapi dengan shockbreaker ganda berteknologi tabung.
Bantingan suspensi terasa sporty dan cukup stabil pada kecepatan tinggi saat melakukan manuver menikung.
Namun, kelemahan dari suspensi belakang adalah keras, baik saat berkendara sendiri maupun dengan penumpang.
Cakram belakang Aerox Alpha CyberCity juga mendapatkan pembaruan pada sistem remnya.
Rem belakang kini menggunakan cakram, yang memberikan peningkatan signifikan dibandingkan dengan generasi sebelumnya yang masih menggunakan rem tromol.
Saat digunakan sehari-hari, kinerja rem yang lebih pakem ini menjadi kelebihan yang patut dicatat.
Secara keseluruhan, performa Aerox Alpha CyberCity tetap memadai, terutama pada sektor mesin.
Namun, dengan bantingan suspensi belakang yang cenderung keras, mungkin perlu adaptasi bagi pengguna atau bisa menjadi pertimbangan untuk melakukan penggantian jika diperlukan.
Dengan kombinasi desain, performa, dan sistem pengereman yang ditingkatkan, Aerox Alpha berusaha untuk menjadi pilihan menarik di segmen skutik bongsor.
Biaya Kepemilikan Aerox Alpha CyberCity
Kompas.com mengumpulkan biaya kepemilikan, mulai dari biaya servis, ongkos BBM selama pemakaian, hingga pajak.
Biaya yang dikumpulkan dihitung hingga satu tahun atau 12.000 Km.
Untuk biaya servis, dapat gratis sebanyak empat kali, dan oli gratis di servis pertama atau 1.000 Km pertama atau satu bulan.
Pergantian oli dilakukan setiap 3.000 Km sekali, dengan harga Rp 95.000.
Untuk cairan pendingin, filter udara, dan busi, diganti pada bulan ke-13 dengan harga berurutan Rp 38.000, Rp 57.000, dan Rp 24.500.
Lalu, ada oli transmisi yang diganti pada servis pertama di 1.000 Km dan servis kelima di bulan ke-13 dengan harganya Rp 14.500.
Maka, biaya servis selama satu tahun dijumlahkan adalah Rp 628.500.
Kemudian, untuk ongkos BBM selama satu tahun atau 12.000 Km, dihitung berdasarkan hasil pengetesan Kompas.com.
Hasil konsumsi BBM berkisar dari 44,8 Km per liter hingga 53,7 Km per liter.
Jika dihitung hingga 12.000 Km, maka membutuhkan 224 liter hingga 268 liter.
Hasil tersebut dikali dengan harga BBM RON 92 (Pertamax) per September 2025, yaitu Rp 12.200 per liter.
Maka, ongkos BBM Aerox Alpha CyberCity selama satu tahun mulai dari Rp 2.732.800 hingga Rp 3.269.600.
Jika dihitung, biaya kepemilikan Aerox Alpha CyberCity di tahun pertama adalah mulai dari Rp 3.361.300 hingga Rp 3.898.100.
Jika dibagi per bulan, maka mulai dari Rp 280.000-an atau per harinya Rp 9.000-an.
Pada tahun kedua kepemilikan, ada tambahan biaya Rp 100.000 per satu kali servis.
Selain itu, pemilik juga dibebankan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) sebesar Rp 368.000 dan Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ) sebesar Rp 35.000.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com.