
mplementasi Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA), yang ditargetkan mulai berlaku pada 1 Januari 2027, diperkirakan akan membawa perubahan besar pada pasar otomotif nasional.
Dengan adanya penghapusan tarif bea masuk sebesar 50 persen antara Indonesia dan Uni Eropa, berbagai mobil asal Eropa seperti BMW, Mercedes-Benz, Audi, Volkswagen, Mini, hingga Volvo berpotensi hadir dengan harga yang lebih kompetitif.
Langkah ini dianggap sebagai babak baru yang akan memperkaya lanskap otomotif Indonesia, yang selama ini didominasi oleh pabrikan asal Jepang dan Korea Selatan.
Mengemudikan BMW i7 punya sensasi tersendiri baik performa maupun kemampuannya bermanuver
“IEU CEPA adalah capaian dari perundingan yang sangat panjang, 10 tahun dan Bapak Presiden berhasil mengunci kerja sama tersebut. Kerja sama ini diharapkan mulai dilakukan per 1 Januari 2027,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam acara 1 Tahun Pemerintahan Prabowo–Gibran pada Kamis (16/10/2025).
“Saat ini, kami sedang dalam proses menerjemahkan dokumen tersebut dalam 24 bahasa, dan akan dibahas di parlemen Eropa awal tahun depan,” lanjutnya.
Beragam Merek Eropa Sudah Hadir di Indonesia
Berdasarkan catatan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sejumlah merek mobil Eropa telah eksis di Indonesia, baik melalui impor utuh alias Completely Built-Up (CBU) maupun perakitan lokal secara Completely Knocked Down (CKD).
1. BMW
BMW menjadi salah satu merek Eropa dengan aktivitas industri paling kuat di Tanah Air.
Model seperti seri 3, seri 5, seri 7, X1, X3, X5, X7, hingga 218 Gran Coupe sudah dirakit secara lokal di pabrik Gaya Motor, Sunter.
Model lainnya, seperti i7, i4, 330, M2, M3, 430, 530, i5, Z4, iX2, dan iX xDrive, masih diimpor langsung dari Jerman.
Dengan adanya IEU-CEPA, biaya masuk untuk model-model CBU berpotensi turun signifikan, sehingga membuka peluang bagi BMW untuk memperluas portofolio kendaraan listrik (EV) di segmen premium.
New Audi A4 (B9) meluncur di Jakarta, Rabu (1/6/2016).
2. Audi
Audi, yang berada di bawah payung Indomobil Group, juga memperkuat segmen mobil mewah di Indonesia dengan jajaran model seperti A4, A5, Q3, Q5, Q7, dan Q8.
Selama ini, harga jual Audi relatif tinggi karena bea masuk mencapai 50 persen (impor langsung dari Jerman).
Jika perjanjian IEU-CEPA diterapkan, harga bisa turun drastis dan menempatkan Audi sebagai pesaing serius bagi BMW dan Mercedes-Benz.
3. Volkswagen
Volkswagen (VW) adalah salah satu merek Eropa yang cukup aktif mengembangkan basis produksinya di Indonesia.
Model VW Tiguan Allspace, misalnya, sudah dirakit secara lokal (CKD) dan dipasarkan secara reguler untuk memenuhi permintaan SUV premium dengan harga lebih kompetitif.
Tahun ini, VW ID.Buzz, mobil listrik bergaya van retro-modern, juga disiapkan untuk dirakit di dalam negeri.
Namun, hingga September 2025, tercatat sebanyak 8 unit masih diimpor langsung dari Jerman.
Kehadiran IEU-CEPA nantinya diharapkan memberikan dorongan bagi VW untuk memperluas produksi kendaraan listrik di Indonesia.
4. Mercedes-Benz
Mercedes-Benz S580 Maybach yang dipakai Presiden RI Prabowo Subianto saat kunjungan ke AS
Mercedes-Benz saat ini mengimpor model Sprinter dan V-Class dari Spanyol, sementara beberapa sedan dan SUV telah dirakit di Wanaherang, Bogor.
IEU-CEPA diprediksi akan memperluas lini produk impor seperti EQS dan EQE (EV kelas atas), dengan harga yang lebih bersaing di pasar kendaraan listrik premium.
5. Mini
Merek ikonik asal Inggris yang dimiliki oleh BMW Group ini menawarkan model seperti John Cooper Works AT (impor Jerman) serta Countryman dan JCW Countryman dari Inggris.
Dengan nol tarif, Mini berpeluang menjadi pilihan menarik bagi konsumen muda yang mencari kendaraan bergaya dengan performa khas Eropa.
6. Volvo
Meskipun berasal dari Swedia, Volvo saat ini mengimpor unit dari Malaysia, termasuk model C40, EC40, EX40, XC40, XC60 PHEV, dan XC90 PHEV.
Pasca-IEU-CEPA, impor langsung dari Eropa bisa menjadi opsi menarik, terutama untuk menghadirkan model EV terbaru dengan teknologi baterai canggih khas Skandinavia.
7. Citroën
Meski model Citroën yang dijual saat ini merupakan impor dari India, merek asal Prancis ini tetap menjadi bagian dari merek Eropa yang potensial di pasar nasional.
Hingga Oktober 2025, pabrikan di bawah naungan Indomobil Group ini memasarkan beberapa model di Indonesia, termasuk C3 Aircross, Basalt, C3, E-C3 (versi listrik dari C3), E-C4, dan C5 Aircross.
Peugeot 208
Dengan adanya IEU-CEPA, Citroën berpotensi memperluas line-up produknya dengan model buatan Eropa yang lebih kompetitif dari segi harga.
8. Peugeot
Peugeot sebelumnya berada di bawah naungan Astra Group, namun kerja sama tersebut berakhir pada Mei 2025.
Model terakhir yang dipasarkan adalah Peugeot 2008, 3008, dan 5008, dengan sumber produksi dari Malaysia.
Dengan diberlakukannya IEU-CEPA, Peugeot berpotensi kembali menghadirkan model impor langsung dari Prancis dengan harga lebih terjangkau.
9. Renault
Merek Perancis yang kini dikelola oleh Nusantara Maxindo Group ini menghadapi perjalanan panjang di Indonesia.
Meski sudah hadir sejak 2002, penjualan Renault di Tanah Air belum pernah menembus 1.000 unit per tahun.
Dengan kondisi yang fluktuatif dan bukan lagi anggota Gaikindo sejak 2021, keberadaan Renault di Indonesia terbilang ‘timbul tenggelam’.
Dengan berbagai perubahan yang terjadi, IEU-CEPA diharapkan tidak hanya membawa model-model Eropa yang lebih kompetitif, tetapi juga memperluas pilihan bagi konsumen Indonesia di pasar otomotif yang semakin berkembang.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Source: IEU-CEPA dan Peluang Baru Bagi Merek Eropa di Indonesia