08/08/2025

Harga Mobil Bekas Turun, Bagaimana Nasib Pedagangnya?

mobil baru, pasar mobil bekas, persaingan harga, AMBI, Harga Mobil Bekas Turun, Bagaimana Nasib Pedagangnya?

Pasar mobil bekas di Indonesia saat ini tengah berada dalam kondisi yang sangat sulit.

Tekanan yang dihadapi tidak hanya berasal dari daya beli masyarakat yang belum pulih, tetapi juga akibat perang harga yang semakin agresif di segmen mobil baru.

Dampak dari situasi ini dirasakan langsung oleh para pelaku usaha mobil bekas yang harus menghadapi penurunan volume penjualan serta margin keuntungan yang kian menyusut.

mobil baru, pasar mobil bekas, persaingan harga, AMBI, Harga Mobil Bekas Turun, Bagaimana Nasib Pedagangnya?

Ilustrasi mobil bekas.

Penurunan Harga Mobil Bekas Dipicu Oleh Lesunya Permintaan

Tjung Subianto, Ketua Asosiasi Mobil Bekas Indonesia (AMBI), menjelaskan bahwa penurunan harga mobil bekas saat ini bukan hanya disebabkan oleh pasokan yang berlebihan.

Lebih dari itu, lesunya permintaan menjadi faktor utama, terutama karena konsumen beralih ke mobil baru yang ditawarkan dengan diskon besar. “Sekarang ini pengusaha hanya bisa satu hal, banting-bantingan harga. Daripada enggak laku, ya dijual dengan margin tipis. Akhirnya mobil bekas pun kena imbasnya,” ungkap Tjung saat diwawancarai oleh Kompas.com.

mobil baru, pasar mobil bekas, persaingan harga, AMBI, Harga Mobil Bekas Turun, Bagaimana Nasib Pedagangnya?

Ilustrasi deretan mobil bekas di Rapih Motor, MGK Kemayoran

Menurut Tjung, kondisi ini sangat terasa di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya, di mana margin penjualan sangat tipis dan target penjualan menjadi sulit dicapai. “Capai 50 persen dari target saja sudah susah. Harga mobil bekas otomatis turun karena permintaan yang menurun. Ini hukum pasar,” kata Tjung.

Mobil Premium Bekas Kena Dampak Peralihan Konsumen

Dampak yang lebih nyata terlihat pada mobil-mobil premium bekas, seperti Toyota Alphard.

mobil baru, pasar mobil bekas, persaingan harga, AMBI, Harga Mobil Bekas Turun, Bagaimana Nasib Pedagangnya?

Mobil bekas di WTC Mangga Dua

Hadirnya mobil listrik baru di segmen premium, seperti Denza D9, telah membuat banyak konsumen beralih. “Denza baru harganya Rp 900 jutaan, enggak kena ganjil-genap, pajaknya murah, biaya perawatan rendah. Konsumen yang tadinya cari Alphard bekas sekarang pindah ke sana. Akibatnya, harga Alphard bekas jatuh,” jelasnya.

Situasi ini mengharuskan para pedagang untuk menghabiskan stok secara perlahan dengan harga yang terus dikoreksi. “Kami enggak bisa menumpuk stok. Beli pun sekarang lebih selektif,” tambah Tjung.

Tekanan Lebih Berat Dibandingkan Masa Pandemi

mobil baru, pasar mobil bekas, persaingan harga, AMBI, Harga Mobil Bekas Turun, Bagaimana Nasib Pedagangnya?

Beli mobil bekas dari pemilik langsung bisa jadi lebih menguntungkan.

Tjung bahkan menyebutkan bahwa kondisi pasar tahun ini lebih buruk dibandingkan masa pandemi Covid-19. “Saat pandemi, pedagang bisa menekan stok dan biaya operasional. Sekarang, stok menumpuk, biaya tetap tinggi, penjualan turun, dan margin makin tipis,” jelas Tjung.

Di tengah tekanan yang semakin berat ini, Tjung juga menyoroti kurangnya dukungan dari pemerintah terhadap pelaku usaha mobil bekas.

Ia merasa bahwa kebijakan yang ada lebih banyak memfokuskan perhatian pada industri mobil baru dan mobil listrik. “Kami ini jutaan pelaku usaha, tapi belum pernah ada kebijakan yang mendukung pasar mobil bekas. Padahal kami juga menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar,” ujarnya.

Harapan untuk Insentif yang Setara dan Ruang Dialog

Melalui AMBI, Tjung berharap akan ada ruang dialog dengan pemerintah agar pelaku pasar mobil bekas dapat memperoleh perlindungan dan insentif yang setara dengan industri otomotif lainnya.

Salah satu beban utama bagi pedagang mobil bekas adalah pajak.

Tjung menjelaskan bahwa berbeda dengan toko yang menjual barang baru dan memperoleh pajak masukan, pedagang mobil bekas tidak memiliki keuntungan tersebut.

“Kami dikenakan pajak penghasilan Pasal 21, 23, 25, 27, 29, dan PPN. Total ada enam pajak. Yang paling berat itu PPN karena dihitung dari omzet, bukan margin,” ungkap Tjung.

Dari paparan tersebut, jelas bahwa pasar mobil bekas di Indonesia membutuhkan perhatian dan dukungan lebih dari pemerintah untuk dapat bertahan dan berkembang di tengah tantangan yang ada.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!

Postingan Terkait

Categories

Tags

© TopCarNews Network. All Rights Reserved. Designed by TopCarNews