Bongkar Rahasia Kenyamanan Motor Honda Lewat Tahapan Ini

Motor baru biasanya identik dengan rasa aman dan nyaman. Seperti Honda yang punya cara khusus untuk menjamin hal itu benar-benar dirasakan penggunanya. Ternyata, rahasianya ada pada tahapan yang disebut Pre-Delivery Inspection (PDI). Proses ini dilakukan di jaringan resmi PT Astra Honda Motor (AHM) sebelum motor benar-benar diserahkan ke konsumen.
Bukan sekadar formalitas, tahap PDI ini adalah bentuk tanggung jawab agar setiap motor yang dibeli sudah dalam kondisi optimal, baik dari sisi mesin, kelistrikan, hingga detail kecil seperti tekanan ban. Dengan kata lain, motor yang sudah sampai di tangan konsumen sudah benar-benar siap pakai.
M. Taufik, Technical Trainer PT Capella Dinamik Nusantara Riau, menegaskan pentingnya tahapan ini.
“Karena bisnis itu yang dijual adalah kualitas dari produk. Jadi kalau tidak di pre-delivery, kita tidak menjual produk ini secara keseluruhan,” ujarnya di Pekanbaru, Riau pada Rabu, 17 September 2025.
Tahapan Pre-Delivery Inspection (PDI) di Honda

Pre-Delivery Inspection (PDI) pada motor Honda Scoopy
1. Pemeriksaan Oli
Hal pertama yang diperiksa adalah oli mesin. Walaupun motor sudah diisi oli dari pabrik, tim PDI tetap mengeceknya kembali. Cara ini untuk memastikan tidak ada kesalahan teknis yang bisa membahayakan konsumen.
Mesin dinyalakan beberapa menit, lalu dimatikan untuk melihat volume oli yang sesungguhnya. Setelah itu dicek apakah ada kebocoran di sekitar drain bolt. Washer (ring kecil pada baut oli) juga wajib diganti baru saat pergantian oli agar tidak menimbulkan kebocoran.
“Dulu pernah ada kasus, motor baru dipakai satu atau dua kilometer sudah jepit mesin. Ternyata olinya kosong. Nah, itu perlunya dicek,” jelasnya.
2. Sistem Kelistrikan
Bagian listrik juga tak lupa dan bahkan jadi hal yang penting. Ada banyak komponen yang diperiksa, mulai dari kunci kontak, Honda Smart Key, hingga indikator speedometer. Lampu-lampu juga harus dilakukan pengecekan, mulai dari lampu sein, headlamp, lampu rem, sampai lampu di plat nomor.
Jika ditemukan ada indikator Malfunction Indicator Lamp (MIL) yang menyala, itu artinya ada masalah serius pada sistem kelistrikan. Motor seperti ini tidak akan dikirim ke konsumen sampai masalah diperbaiki.
3. Tuas Gas dan Kemudi
Kelancaran tuas gas juga dicek. Saat dilepas, gas harus otomatis kembali ke posisi semula. Tim PDI akan memastikan stang kemudi bisa bergerak normal ke kiri dan kanan sesuai standar 2-6 mm. Bila ada hambatan, mereka akan memeriksa routing kabel di sekitar pipa steering stem.
4. Sistem Pengereman
Pengereman adalah aspek vital lain yang diperhatikan. Motor dipasang di standar tengah, lalu dicek minyak rem di reservoir. Jika berada di bawah batas minimum, minyak rem akan ditambahkan hingga sesuai standar.
Selang rem, fitting, hingga handle rem belakang juga diperiksa agar tidak ada kebocoran atau kendur. Penyetelan jarak handle rem pun dilakukan agar nyaman digunakan pengendara.
5. Roda dan Ban
Ban dicek dalam kondisi dingin. Tekanan angin juga harus sesuai dengan rekomendasi pabrikan, biasanya 29 psi untuk depan dan 33 psi untuk belakang. Tim juga memeriksa arah rotasi ban, kondisi bearing, hingga keseimbangan roda. Jika ada bunyi aneh atau roda terasa goyang, maka unit akan ditahan dan diperbaiki terlebih dahulu.
Dijelaskan juga oleh Taufik bahwa ada tanda khusus pada ban, yaitu marking kuning yang menunjukkan titik teringan. Bagian ini harus sejajar dengan ventil untuk menjaga keseimbangan roda.
Pada intinya, ada tiga aspek besar yang selalu diperiksa sebelum motor Honda diserahkan ke konsumen, yang pertama mesin, kelistrikan, dan frame. Setiap motor yang tidak lolos pemeriksaan akan langsung diperbaiki dan tidak akan dikirim jika dalam keadaan yang bermasalah.
“Kenyamanan konsumen selalu menjadi fokus utama kami. Karena itu, sepeda motor Honda dipersiapkan dengan teliti sejak awal melalui PDI, agar saat diterima konsumen sudah dalam kondisi terbaik,” tandasnya.