
Kejadian terkecoh saat mencari tempat parkir di area tertutup ternyata bukan hal langka.
Banyak pengendara yang mengira sebuah slot kosong masih bisa ditempati, namun setelah mendekat, ternyata sudah diisi oleh Wuling Air ev, mobil listrik mungil yang dimensinya jauh lebih kecil dibandingkan mobil pada umumnya.
Wuling Air ev memang dikenal dengan desainnya yang ringkas dan futuristik. Mobil ini memiliki panjang 2.974 mm, lebar 1.505 mm, dan tinggi 1.631 mm, dengan jarak sumbu roda 2.010 mm. Ukuran tersebut membuat Air ev tampak mungil jika disandingkan dengan SUV atau MPV di sekitarnya.
Kondisi ini sering kali membuatnya “menghilang” di antara deretan kendaraan besar. Dari kejauhan, slot parkir yang ditempatinya tampak kosong, apalagi jika pencahayaannya minim atau posisi mobil sedikit menjorok ke dalam garis parkir.
Akibatnya, banyak pengemudi lain yang mengarahkan mobil ke arah tersebut, lalu baru sadar setelah mendekat bahwa ruangnya ternyata sudah terisi.
Situasi seperti ini semakin sering terjadi di area parkir indoor tanpa dukungan lampu indikator LED berwarna hijau dan merah. Lampu indikator biasanya membantu menunjukkan mana slot yang kosong (hijau) dan mana yang terisi (merah).
Tanpa sistem ini, pengendara harus mengandalkan pandangan mata saja, yang kadang bisa menipu ketika berhadapan dengan mobil sekecil Air ev.
Ketua Indonesia Parking Association (IPA), Rio Octaviano, menjelaskan bahwa secara prinsip, ukuran ruang parkir atau lot parkir dibuat seragam untuk semua kendaraan penumpang.
Adapun ukuran khusus biasanya untuk disable parking (parkir untuk disabilitas). Kalau mereka buatkan parkir khusus mobil kecil, pertanyaannya, kalau dia parkir di tempat parkir mobil biasa apakah tidak boleh?” ujar Rio kepada Kompas.com, belum lama ini.
Dari total 1.077 sesi di GIIAS 2025, BinguoEV menjadi model yang paling banyak dicoba (63 persen), diikuti Cloud EV (17 persen), Air ev (15 persen), Alvez (3 persen), dan Almaz (2 persen).
Rio menambahkan, secara regulasi, tidak ada ketentuan yang mewajibkan penyedia parkir untuk membuat area khusus mobil kecil seperti Wuling Air ev. Selama kendaraan masih bisa masuk ke dalam kotak parkir yang ada dan tidak mengganggu kendaraan lain, maka penggunaannya dianggap sah.
Namun, saat ini sudah banyak area parkir indoor yang menggunakan teknologi sensor ultrasonik dengan lampu indikator. Sehingga, mobil akan terdeteksi keberadaannya saat menempati slot parkir, sekalipun dimensinya mungil.
Cara kerja sensor ultrasonik di tempat parkir
Dengan sistem ini, kesalahan persepsi antara ruang kosong dan terisi dapat dihindari, sehingga pengendara tak perlu lagi berputar-putar mencari slot parkir yang sebenarnya sudah penuh.
Ke depan, fenomena ini mungkin akan semakin sering terjadi seiring meningkatnya populasi mobil listrik mungil di perkotaan. Ukuran kompak seperti Air ev menjadi nilai lebih di jalan-jalan sempit.
Tapi, di area parkir indoor, justru bisa menimbulkan “ilusi optik” tersendiri. Karena itu, kombinasi antara desain parkir yang adaptif dan sistem deteksi digital akan menjadi solusi ideal bagi pengelola parkir di masa depan.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Source: Wuling AIr ev, Mobil Mungil yang Sering Bikin Kecele di Tempat Parkir