— Banyak pemilik mobil memilih melakukan retrim setir bukan hanya karena tampilannya mulai kusam, tetapi juga demi meningkatkan kenyamanan saat berkendara.
Setir merupakan salah satu komponen yang paling sering disentuh pengemudi, sehingga kondisi permukaannya sangat memengaruhi rasa genggam dan kontrol kendaraan.
Menurut Yusril, pemilik Perfectsteer di Tangerang, retrim setir kini tidak lagi sekadar urusan tampilan, melainkan juga soal ergonomi dan kenyamanan.
“Kalau kulit setir sudah licin atau mengelupas, genggamannya jadi kurang nyaman. Dengan retrim, kita bisa bikin setir terasa lebih pas di tangan dan tampilannya juga seperti baru lagi,” kata Yusril kepada Kompas.com, Selasa (14/10/2025).
Ia menjelaskan, retrim setir biasanya dilakukan dengan mengganti lapisan kulit lama menggunakan bahan baru, baik sintetis, microfiber, maupun kulit asli.
Setiap bahan memiliki karakter berbeda yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan kebiasaan pengemudi.
“Kalau mobilnya sering dipakai harian, bahan sintetis atau microfiber sudah cukup nyaman dan awet. Tapi kalau mobilnya dipakai jangka panjang, kulit asli lebih disarankan karena daya tahannya lebih kuat,” ujar Yusril.
Ilustrasi retrim setir.
Selain meningkatkan kenyamanan, retrim juga bisa membantu meningkatkan nilai jual mobil, terutama bagi yang ingin menjual kendaraannya.
Menurut Yusril, pembeli sering memperhatikan kondisi setir sebagai salah satu indikator perawatan mobil.
“Kalau setirnya sudah jelek, orang bisa menilai mobilnya capek atau kilometernya tinggi. Makanya showroom mobil bekas juga banyak yang retrim dulu sebelum dijual,” ujarnya.
Ia menambahkan, retrim setir bisa menjadi solusi efektif untuk memperbarui interior tanpa perlu biaya besar.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Source: Tak Sekadar Estetika, Retrim Setir Tingkatkan Kenyamanan Mengemudi
