Peluang Ekspor Komponen Otomotif untuk UMKM Lokal

Hilirisasi industri otomotif di Indonesia bukan hanya mendorong pertumbuhan sektor kendaraan bermotor, tetapi juga membuka peluang besar bagi UMKM lokal untuk terlibat dalam rantai pasok komponen otomotif.

Hilirisasi di sini dimaksudkan sebagai pengembangan proses produksi komponen lokal agar lebih siap untuk pasar domestik maupun ekspor.

“Pada tahun 2024, kalau kita lihat data, total nilai tambah bruto industri kendaraan bermotor itu mencapai Rp 180 triliun,” kata Hamdani Dzulkarnaen, Ketua Gabungan Industri Alat Mobil dan Motor (GIAMM), di Jakarta, Rabu (17/9/2025).

Hamdani menambahkan, peningkatan ekspor komponen otomotif pada semester pertama 2025 yang sudah mencapai lebih dari USD 3 juta menandakan permintaan yang meningkat terhadap komponen lokal.

“Hal ini menunjukkan UMKM dan produsen komponen dalam negeri memiliki kesempatan lebih besar untuk memasok kebutuhan industri otomotif nasional maupun ekspor,” ujarnya.

Menurut Hamdani, program hilirisasi industri otomotif menjadi salah satu prioritas nasional karena mampu mendorong kemandirian ekonomi dan memperkuat sektor strategis.

Dengan meningkatnya permintaan, UMKM yang bergerak di bidang komponen lokal memiliki peluang untuk meningkatkan kapasitas produksi, memperbaiki kualitas produk, dan menjalin kemitraan dengan industri besar.

Selain itu, keterlibatan UMKM juga dianggap penting untuk menekan impor komponen, sehingga rantai pasok industri otomotif menjadi lebih mandiri.

Ilustrasi hasil produksi komponen otomotif di Indonesia.

“UMKM memiliki peran strategis dalam memperkuat industri lokal, sekaligus menciptakan lapangan kerja baru di berbagai daerah,” kata Hamdani.

Sejumlah pelaku UMKM pun mulai merasakan dampak positif dari kebijakan hilirisasi ini.

Mereka kini dapat memasok berbagai komponen mulai dari suku cadang kendaraan hingga material produksi, baik untuk pasar domestik maupun ekspor.

Pemerintah dan asosiasi industri diharapkan terus mendukung UMKM melalui program pelatihan, fasilitasi teknologi, dan akses pembiayaan, agar mereka mampu bersaing dengan pemain besar dan memenuhi standar kualitas internasional.

Hilirisasi industri otomotif diyakini akan terus membuka ruang bagi UMKM untuk berkembang, seiring dengan meningkatnya permintaan kendaraan bermotor dan komponen lokal.

Hal ini menjadi langkah strategis dalam menciptakan ekosistem otomotif yang mandiri dan berkelanjutan di Indonesia.