Kemenperin Minta SAIC Motor Jadikan Indonesia Basis EV

Kementerian Perindustrian RI (Kemenperin) meminta Shanghai Automotive Industry Corporation (SAIC) Motor Corp untuk menjadikan Tanah Air sebagai basis produksi kendaraan listrik atau electric vehicle (EV).

Permintaan tersebut disampaikan Sekertaris Jenderal Kemenperin Eko Cahyanto pada pertemuan dengan jajaran pimpinan perusahaan di Shanghai, China, Kamis (9/10/2025).

"Pertemuan ini membahas penguatan kemitraan industri otomotif, khususnya pada pengembangan kendaraan listrik dan peluang ekspor di kawasan ASEAN," katanya dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat (10/10/2025).

"Bersama industri global, Indonesia siap menjadi pusat produksi dan ekspor EV di kawasan," lanjut Eko.

Pada pertemuan itu sedikitnya terdapat enam poin utama yang dibahas. Pertama, tentang kontribusi grup serta PT SGMW (Wuling Motors), dalam melakukan pengembangan kendaraan listrik nasional sejak 2015.

Disebutkan bahwa Wuling Motors telah memproduksi kendaraan listrik komersial dengan TKDN lebih dari 40 persen dan mengembangkan MAGIC Battery Wuling sebagai bagian dari ekosistem EV nasional.

Kemenperin berharap SAIC, dalam hal ini Wuling, MG, dan Maxus, dapat memperluas lini kendaraan ramah lingkungan yang sesuai dengan karakteristik konsumen nasional.

Diketahui, saat ini Wuling telah memasarkan empat produk kendaraan listrik yaitu Wuling Air ev, Wuling Binguo EV, Wuling Cloud EV, dan Mitra EV.

Sementara MG juga menghadirkan empat produk elektrifikasi, yaitu MG VS Super Hybrid, MG 4EV, MG ZS EV, dan Cyberster. Adapun Maxus, baru hadir dengan Mifa 7 dan Mifa 9.

MG Cyberster di GIIAS 2025

Hingga 2025, SAIC telah memiliki lebih dari 170 gerai penjualan dan servis di Indonesia.

"Pemerintah mengajak SAIC memperkuat kapasitas ekspor EV, guna menjadikan Indonesia pusat produksi dan ekspor kendaraan listrik di ASEAN," kata Eko.

Terakhir, Kemenperin juga meminta pembaruan informasi terkait rencana investasi dan pengembangan platform elektrifikasi berikutnya di Indonesia.