Jakarta kembali menghadapi kemacetan berat di awal pekan ini. Dilihat VIVA Otomotif dari data TomTom Traffic per Senin, 20 Oktober 2025 pukul 09.52 WIB, tingkat kemacetan di ibu kota mencapai 63 persen, atau sekitar 20 persen lebih tinggi dari rata-rata biasanya pada jam yang sama.
Rata-rata waktu tempuh kendaraan di Jakarta tercatat 29 menit untuk setiap 10 kilometer, meningkat sekitar 3 menit 30 detik dibanding kondisi normal. Sementara itu, kecepatan rata-rata kendaraan turun menjadi 20,7 km/jam, atau 2,8 km/jam lebih lambat dari biasanya.
Data yang sama mencatat terdapat 109 titik kemacetan aktif dengan total panjang antrean kendaraan mencapai 89,6 kilometer. Angka ini menggambarkan padatnya arus kendaraan di seluruh wilayah DKI Jakarta, terutama pada jam-jam sibuk pagi hari.
Berdasarkan pantauan lalu lintas daring yang dilakukan VIVA Otomotif, Jakarta Selatan dan Jakarta Timur menjadi dua wilayah dengan tingkat kepadatan tertinggi pagi ini.
Kemacetan terpantau di sekitar Jl. Gatot Subroto, Pancoran, Tebet, hingga arah MT Haryono, serta ruas Kalimalang dan Jatinegara yang mengarah ke pusat kota. Di sisi lain, lalu lintas Jakarta Baratdan Jakarta Utara relatif lebih lancar meski tetap padat di titik pertemuan tol dalam kota.
Grafik pergerakan lalu lintas 48 jam terakhir menunjukkan bahwa lonjakan kepadatan selalu terjadi antara pukul 06.00 hingga 09.00 pagi, terutama di awal pekan ketika aktivitas perkantoran meningkat. Setelah itu, kecepatan kendaraan perlahan membaik menjelang siang hari sebelum kembali padat menjelang sore.
Fenomena kemacetan di Jakarta ini masih menjadi tantangan harian bagi para pengguna jalan. Volume kendaraan pribadi yang tinggi, ditambah masih terbatasnya penggunaan transportasi publik di beberapa rute, membuat kemacetan sulit dihindari.
Source: Hari Senin di Jakarta: 63 Persen Jalan Padat, Waktu Tempuh Naik
