Ahli Klaim Filter Mobil Kotor Bukan karena RON BBM, Ini Penjelasannya

Kasus mogoknya Lexus RX300 setelah mengisi BBM di salah satu SPBU Pertamina di kawasan Benyamin Sueb, Jakarta Utara, sempat ramai diperbincangkan publik.
Pertamina Patra Niaga memastikan keluhan pemilik mobil, Stella Kirana, telah ditangani melalui pertemuan antara perusahaan, pemilik kendaraan, dan bengkel resmi.
Hasil pengecekan menunjukkan kualitas BBM di SPBU terkait sesuai standar. Namun, mobil lansiran 2019 itu memang membutuhkan bahan bakar dengan nilai oktan minimal RON 95, sedangkan saat kejadian diisi dengan Pertamax RON 92.
Daftar harga BBM non Subsidi terbaru di SPBU Pertamina Jakarta.
Di tengah perbincangan publik, muncul pula anggapan bahwa penggunaan BBM beroktan rendah bisa membuat filter bahan bakar cepat kotor. Padahal, menurut ahli, hal ini tidak benar.
Dosen Teknik Mesin ITB sekaligus peneliti LAPI ITB, Tri Yuswidjajanto Zaenuri, menegaskan bahwa kebersihan BBM tidak bergantung pada angka RON.
“Enggak lah. Bahan bakar itu ada standar kebersihannya, namanya ISO Cleanliness. Jadi selama sesuai standar, aman dipakai. Tidak ada hubungannya dengan filter cepat kotor,” ujarnya kepada Kompas.com, Senin (29/9/2025).
Tri menjelaskan, seluruh BBM yang beredar di Indonesia wajib memenuhi standar kebersihan yang ketat, termasuk batasan jumlah partikel yang boleh terkandung di dalamnya.
Artinya, baik RON 90, 92, maupun 98 sama-sama aman terhadap komponen filter selama sesuai spesifikasi migas.
Menurut dia, penyebab filter kotor biasanya berasal dari faktor eksternal. Salah satunya filter yang terlambat diganti meski sudah melewati usia pakainya.
“Kalau dari kasus yang kemarin filternya kan sudah harus diganti pada 80.000 km, tetapi dipakai sampai 92.000 km, wajar kalau kotorannya menumpuk dan akhirnya menyumbat aliran bahan bakar. Itu bukan karena RON-nya,” jelas Tri.
Ia juga mencontohkan kasus di Cibinong beberapa waktu lalu, ketika lapisan anti-karat pada tangki pelapis luruh dan menyebabkan lumpur yang akhirnya ikut tersedot ke filter.
Bahkan, pernah ada kejadian lain di sebuah SPBU yang tangki penyimpanannya kemasukan air setelah banjir. Kondisi tersebut membuat kotoran dan endapan ikut tersedot ke kendaraan konsumen.
Selain itu, endapan juga bisa terbentuk dari sisa-sisa sulfur yang ada di dalam bahan bakar. Meski kadar sulfur di BBM sekarang sudah ditekan rendah sesuai standar Euro 4, residunya tetap bisa mengendap di tangki kendaraan dalam jangka panjang.
Endapan inilah yang kemudian berpotensi menyumbat filter apabila tidak ditangani dengan servis kendaraan secara rutin, termasuk pergantian filter berkala.
Kotoran pada bensin ketika membersihkan filter BBM
Namun, Tri menegaskan, hal ini tidak ada hubungannya dengan angka RON. Perbedaan RON hanya berpengaruh pada performa mesin, bukan kebersihan filter.
“Mobil sekarang pintar. Bukan berarti salah RON lalu mogok, filter berkerak. Mesin tetap bisa bekerja dengan baik, hanya performanya terasa berkurang,” kata dia.
Ia menjelaskan, mobil-mobil modern sudah dilengkapi engine control unit (ECU) yang mampu menyesuaikan timing ignition terhadap jenis BBM yang digunakan. Dengan begitu, mesin tetap bisa beroperasi normal meski bahan bakar yang dipakai memiliki nilai oktan berbeda.
"Jadi filter kotor itu lebih kepada faktor eksternal dan pabrikan mobil telah menghitung serta merumuskan waktu-waktu tertentu untuk dilakukannya servis rutin," lanjut dia.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com.